Sejarah dan Dinamika Filosofis Anarkisme (2)
Bakunin merupakan seorang revolusioner yang gigih yang tidak percaya
dengan penyelesaikan yang damai dalam konflik antar golongan masyarakat yang
ada pada saat itu. Dia sadar bahwa golongan penguasa dengan kepala (keras) batu
mereka yang menentang segala macam reformasi sosial, sekecil apapun . maka itu
bakunin berpendapat bahwa satu-satunya jalan adalh revolusi internasional
dengan pemusnahan semua institusi yang ada dalam sistem pada saat itu:
gerejawi, politik, militer, birokratikdan lega,dan menggantikannyadengan
federasi asosiasi-asosiasi pekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Bakunin dan anarkis lain dalam “ first Internasional “ percaya bahwa
revolusi sudah berada di ambang pintu, dan mengarahkan semua tenaga mereka
untuk menyatukan gerakan revolusiner dan unsur-unsur libertarian didalam dan
diluar “first Internasional” intuk menjaga agar revolusi tesebut tidak
ditanggulangi oleh elemen-elemen ke diktatoran. Karena itu bakunin menjadi
pencipta gerakan anarkisme modern.
Peter Kropotkin adalah seorang penyokong anarkisme yang memberikan
dimensi ilmiah terhadap konsep sosialogi anarkisme. Dalam bukunya yang ingin
ingenious, gotong royong sebuah faktor dalam evolusi (mutual aid- Afaktor of
efolution), dia masukdalm daftar lawan darwinnisme sosial. Darwinisme sosial
merupakan sebuah teori yang menjelaskan bahwa kelangsungan hidup didasari oleh
perjuangan antara berbagai macam kekuatan, dan pada akhirnya yang kuat akan
hidup terus dan sebaliknya yang lemah (sebagian) penyokong darwinisme sosial
berpandangan bahwa kehidupan dilandasi oleh dengan teori tersebut dan
membernakan kondisi sosial Yng ada pada saat ini (yang membenarkan pindasan “
lemah “ oleh yang “kuat”). Sebenarnya konsep ini dipengaruhi oleh doktrin
malthusian, bahwa meja untuk hidup tidak dibentangkan untuk semua (manusia ),
dan yang kekurangan harus pasrah dengan kehidupan mereka (karena merupakan
diktat hukum alam).
Kropotkin memperlihatkan bahwa konsep yang menggap bumi sebagai
lapangan peperangan untuk kelangsungan hidup itu, yang dilandasi dengan
kebrutalan, hanyalah merupakan karikatur kehidupan yang sebenarnya prinsip lain
yang melandasi kehidupan di alam ini adalah gotong royong (mutual aid) dan
evolusi naluri sosial, misalnya dalam mempertahankan sebuah ras. Jadi, seorang
manusia bukanlah pencipta masyrakat, tetapi masyrakat adalah pencipta manusia,
karena dia mewarisi (dari orang tuanya dan sejenisnya) naluri sosial yang
digunakan untuk melindungi dirinya dari serangan jenis-jenis lain yang lebih
kuat secara fisik kita dapat melihat bahwa jenis-jenis yang hanya bergantung
dengan kekuatan individu mereka tetapi tidak mempunyai kehidupan sosial, akan
punah. Pandangan tersebut yang sekarang disetujui oleh banyak peneliti ilmu
alam dan ilmu sosial telah memberikan dimensi baru terhadap sepekulasi mengenai
evolusi manusia.
Dalam desfotisme yang paling kejampun, hubungan manusia dengan
sesamanya di landasi dengan persetujuan bebas dan ko-operasi, tanpa kedua
faktor tersebut kehidupan sosial tidak akan berjalan. Kalau memang tidak
demikian aparat pemerintah yang terkuatpun tidak akan mampu menjaga keteraturan
sekedar untuk sehari. Tetapi, tingkah laku yang alami tersebut yang berasal
dari batin manusia sekarang telah cacat karena eksploitasi ekonomi dan
perwakilan negara. Kesadaran akan tanggung jawab pribadi kapasiotas untuk
bersimpati denagfn manusia lain, kesadaran akan keadilan sosial dan sifat –
sifat terpuji manusia yang lain, berasal dari dan berkembang denga baik. Dalam
kebebasan .kropotkin, seperti bukanin juga merupakan seorang revolusioner.
Tetapi dia seperti elisee reclus, berpendapat bahwa revolusi hanyalah suatu
tahap yang khusus dalam proses evolusi, yang timbul oleh perkembangan
aspirasi-aspirasi sosial yang baru dikekang oleh otoritas, sehingga kekerasan
untuk menghancurkannya sebelum aspirasi tersebut bisa berfungsi sebagai faktor
- faktor baru dalam kehidupan manusia.
Tidak seperti bakunin dan phoudhon, kropotkin menyokong hak milik
kolektif bukan saja untuk alat – alat produksi dan tanah, tetapi juga hasil
kerja. Dia berpendapat bahwa kajian ilmiah yangterkini belum bisa memberi nilai
yang pasti terhadap hasil kerja seseorang. Menurut kropotkin, pemakaian
teknbologi yang ada sekarang secara rasional dapat menjamin kebutuhan hidup
setiap orang .dia merupakan suatu pendukung dan pengembang anarkisme komunis
yang cemerlang, sebuah paham yang sebelumnya sudah didavokasi oleh joseph
dejacgue, Elise reclus, Errico Maltesta, Carlo Cafiore dan yang lain-lain, dan
didukung oleh banyak anarkis-anarkis saat ini.
Leo tolstoyadalah seorang anti otriteryang juga harus disebutkan,dia
menerspkan kristiani primitif dan
derdasarkan prinsip etis dalam ajaran-ajaran kristen, meyampaikan ide-ide
mengenai masyarakat tanpa pemerintah.
Secara umum, semua anarkis ingin membebaskan masyarakat dari semua
institusi politik dan sosial yang menyekat perkembangan menuju masyarakatyang
bebas, dalam hal ini, gotong royong, kolektivisme dan komunisme janganlah
dianggap sebagai sistem-sistem yang tertutup tidak memperbolahkan
perkembangan-perkembangan lebih lanjut,paham-paham tersebut dapat dianggap
sebagai asumsi sistem –sistem ekonomi dimasa depan –masadepan ,mungkin akan
mempraktekan bermacam –macam bentuk ekonomi yang akan beroperasi berdampingan.
Karena setiap kemajuan sosial hautslah dikaitkan dangan percobaan-percobaan.
Sebagian besar anarkis saat ini percaya bahwa transpormasi soaial masyarakat
itdak bisa dilakukan tanpa ledakan-ledakan revolusi. Kekerasan ledakan-ledakan
realisasi ide-ide yang baru tersebut semakin banyak rakyat yang diilhami oleh
gagasan masyarakat yang bebas berdasarkan sosiallisme, semakin mudah
transformasi sosial akan terjadi.
Dalam anarkisme moderen ada pertemuan diantara dua arus yang besar,
yang selama dan semenjak revolusi prancismenmukan karakter-karakterr tertentu
dalam kehidupan intelektual di eropa sosialisme dan liberalisme. Konstitusi
politik dan pergamntian pemerintah tidak dapat mengatasi masalah yang besar
yang kita sebut sebagai, pertanyaan sosial. Pendukungannya sadar bahwa
persamaan status sosial manusia. Biarpun diuraikan dengan baik dalam teori
tidak akan mungkin terjadi jikalau manusia masih dipisahkan dalam golongan-golongan
antara mereka menguasai alat produksi dan usmber daya dan mereka yang
tidak.gagasan mengenai kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya dilecehkan
dengan adanay golongan manusia yang menguasai alat produksi dan sumber daya dan
mereka yang tidak. Gagasan mengenai kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya
sumber daya. Para pengamat tersebut mengakui bahawa keadilan sosial hanya bisa
terwujud jika semua bentuk monopoli ekonomi dimusnakan, yang artinya hak milik
bersama modal untuk berproduksi. Manusia tidak lagi kerja untuk dieksploitasi
tetapi untuk memenuhi kebutuhan setiap orang.
Setelah sosialisme menjadi sebuah gerakan, tidak lama kemudian,
perbedeaan opini mengenai implementasi
masyarakat sosialisme muncul karena pengaruh keadaan sosial yang berbeda
di berbagai negera. Sudah menjadi kenyataan bahwa setiap konsep politik, mulai
dari teokrasi ke Casarisme dan kediktatoran, mempengaruhi faksi-faksi tertentu
dalam gerakan sosialis. Tetapi, hanya
dua arus yang besar yang mempunyai pengaruh yang kuat dalam gerakan
sosialis, Liberalisme yang mempengaruhi individu-individu progresif di
negara-negara anglo –Saxon dan spanyol, dan Demokrasi yang diuraikan oleh
Rosseau dalam karyanya, “ Kontrak Soisal “ ( Social Contract ). Asas teori
liberalisme adalah kekebesan individu dan pembatasan aktivitas negara,
sedangkan demokrasi merupakan konsep kolektivisme yang abtrak, berdasarkan
teori Rosseau mengenai “ keinginan umum “ (“ General Will “).
Pendukung liberalisme dan demokrasi mengakui hak milik pribadi, Jadi
kedua-dua konsep tersebut harus ditolak sebagai konsep ekonomi. Hak milik
pribadi tiodak konsisten dengan liberalisme. Demokrasi dengan semboyannya “
semua warga negara adalah sama di hadapan hukum, “ dan liberalisme dengan hak
seseorang atas dirinya sendiri “ tidak
dapat diterapkan dalam bentuk ekonomi kapitalis jika berjuta-juta manusia di
setiap negara masih harus menjual tenaganya kepada mayoritas kecil, Dan harus
menderita jika tidak ada majikan yang mau membeli tenaganya, yang disebut “
persamaan didalam hukum “ hanyalah omong kosong, karena undang-undang dibuat
oleh mereka yang mempunyai dan mengontrol kekayaan, juga tidak ada “ hak
seseorang atas dirinya sendiri “ karena hak tersebut tamat jika seseorang
menyerah kepada dikte ekonomi yang mengharuskannya menjual tenaganya jika dia
tidak ingin kelaparan, Anarkisme mempunyai persamaan dengan liberalisme
mengenai ide bahwa kebahagiaan dan kemakmuran seseorang haruslah menjadi norma
dalam semua urusan sosial, Sama seperti paham liberalisme, Anarkisme juga setuju
untuk membatasi fungsi pemerintah. Menurut Jefferson konsep dasar liberalisme
adalah “ pemerintah yang baik adalah pemerintah yang memerintah sedikit
mungkin. “ Thoreau yang mewakili Anarkisme berpendapat bahwa, “ pemerintah yang
paling baik adalah yang tidak memerintah sama sekali.”
Seperti pelopor-pelopor sosialisme, Anarkis menuntut penghapusan semua
bentuk monopoli ekonomi dan mengadvokasikan hak milik umum dan semua fasilitas
untuk berproduksi. Hak untuk memakai fasilitas-fasilitas tersebut harus di
berikan kepada setiap orang tanpa pengecualian, karena kekebesan pribadi dan
sosial hanya bisa terwujud jika setiap orang mempunyai akses ekonomi yang sama.
Dalam gerakan sosialis, Anarkis mewakili pandangan perang melawan kapitalisme
harus berjalan seiring dengan perang melawan semua institusi politik, Karena sejarah telah membuktikan
bahwa eksploitasi ekonomi berjalan seiring dengan penindasan politik dan sosial.[1] bersambung
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D