Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Dunia Yang Suram


Hari itu, dibawah terik matahari membakar tubuh, terlihat seorang lelaki berusia 11 tahun bertubuh tegag, gaya rambut belah samping, mengenakan seragam SD berjalan menuju gubuk seukurang lapangan voli, yang tak lain adalah tempat tingalnya bersama ayah, ibu dan kelima saudaranya.

Lelaki itu berinisial UP, anak pertama dari enam barsaudar, ayahnya seorang petani, ibunya bekerja selaku ibu rumah tangga. kehidupan serba tak berkecukupan menjadi penghalang untuk melanjutkan sekolah dibangku SMP.

Ia tumbuh dewasa dalam lingkungan yang jauh dari cahaya, teman sebayanya yang seharusnya menuntut ilmu dibangku sekolah malah memilih bekerja menjadi kuli bangunan untuk membantu meringankan beban orang tua.

Pergaulan bebas menuntunnya kearah yang suram. setiap malam ia keluyuran tanpa tujuan yang pasti. minuman, mencuri, judi, adalah kawan setianya. Ia tak lagi menghiaraukan perkataan orang tuanya untuk meningalkan kebiasaan buruk yang telah mendarah daging dalam dirinya. orang tuanya hanya bisa pasrah dan berharap suatu saat nanti Allah swt membukan pintu hidayah bagi anaknya agar ia bisa kembali kejalan yang benar.

***

Prilakunya sudah diluar batas, ia semakin larut dalam lembah kehinaan. suatu malam, ia dan kelima kawannya tengah asyik meminum minuman keras, nyayian yang diiringi suara gitar membahana hingga ke angkasa. tibah-tibah saja terdengar suara  “up!! gimana nih, rokoknya habis minuman masih ada, masa kita minum tanpa rokok, nga asyik banget tau’”, mendengar perkataan salah satu temannya itu, ia lalu bangkit dari duduknya dan mengajak salah seorang temannya untuk kesuatu tempat. sesampainya di tempat itu, ia berkata “ tungu saya disisni? “Ok bro” jawab kawannya. Ia kemudian memanjat dinding warung yang terbuat dari kayu. 15 menit telah berlalu, ia kembali dengan membawah kresek berisikan lima bungkus rokok Marlboro merah dan 20 bungkus kacang garing. “ok bro, rokoknya uda ada mari kita kembali ke posisi semula dan melanjutkan pesta minumnya” tuturnya. Ia lalu bergegas menghampiri keempat kawannya yang tak sabaran ingin menghisap rokok.

Malam berganti siang, masyarakat setempat heboh dengan berita kehilangan 15 bungkus rokok marlboro dan 20 bungkus kacang garing. Tak terima kehilangan barang, sang pemilik warung yang tak lain adalah pamannya sendiri mendatangi dukun dan menanyakan siapakah yang telah berani mengambil barang dagangannya,. Dukun tersebut berkata “ tak usa dibesar-besarkan yang mengambil barang kamu adalah keponakan kamu sendiri”. mendengar perkataan dukun itu, ia lalu menemui saudaranya dan memberitahukan perbuatan anaknya. Tak kuasa menahan malu, orang tuanya memutuskan untuk menjual sepetak tanah yang luasnya sekitar 5x10 dengan harga 10 juta  lalu pindah ke kota baru..

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

BERGABUNGDENGAN PERCAKAPAN

0 komentar:

Post a Comment

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D