Sejarah dan Dinamika Filosofis Anarkisme (1)
Ide-ide anarkis bisa
ditemui dalam setiap periode sejarah, walaupun masih banyak penelitian yang
harus dilakuakn dalam bidang ini. Kita menemuinya dalam karya filsufis
Tiongkok,Lau-Tse (yang berjudul, Arah dan Jalan yang benar) dan juga
filsufis-filsufisYunani seperti ‘Hedonist’ dan Cynics dan orang-orang yang
mendukung hukum alam khususnya zeno yang
menemukan aliran ‘Stoic’ yang berlawanan dengan plato. Mereka menemukan
ekspersi dari dari ajaran-ajaran Gnostics, Karpocrates di Alexanderia dan juga
dipengaruhi oleh beberapa aliran-aliran Kristen di zaman pertengahan di Prancis,
Jerman dan Belanda. Hampir semua dari mereka menjadi korban represi. Dalam
sejarah reformasi Bohemia, anarkisme ditemui dalam karya Peter Chelciky (The
Net of Faith) yang mengadili negara dan gereja seperti yang dilakukan oleh Leo Tolstoy dim kemudian hari. Hunanis besar
lainnya adalah Rabelais yang dalam karyanya menggambarkan kehidupan yang bebas
dari semua cengkeraman otoritas. Sebagian dari pemrakarsa ideologo libertarian
lainnya adalan La Boetie, Sylvan Marechal,
dan Diderot.
Karya William Godwin
yang berjudul ‘Pertanyaan Mengenai Keadilan Politik dan Pengaruhnya Terhadap
Moralitas dan Kebahagiaan,’ merupakan bagian penting dari sejarah anarkisme
kontemporer. Dalam karyanya tersebut Godwin menjadi orang pertama yang
memberikan bentuk yang jelas mengenai filsafat anarkisme dan meletakkannya
dalam konteks evolusi sosial pada saat itu. Karya tersebut, boleh kita bilang
adalah buah matang yang merupakan hasil daripada evolusi yang panjang dalam
perkembangan konsep politik dan sosial radikal di inggeris, yang meneruskan
tradisi yang dimilai oleh George Buchanan sampai Richard Hooker, Gerard
Winstanley, Algernon Sydney, John Locke, Robert Wallace, dan John Bellers
sampai Jeremy Bentham, Joseph Priesltley, Richard Price dan Thomas Paine
Godwin menyadari bahwa sebab-sebab penyakit
sosial dapat ditemukan bukanlah dalam bentuk nnegara tetapi karena adanya
negara itu. Pada saat itu negara hanyalah merupakan karikatur masyarakat dam
manusia yang ada dalam cengkeraman negara ini hanyalah merupakan karikatur diri
mereka karena manusia-manusia ini digalakkan untuk menyekat ekspresi alami
mereka dan untuk nmelakukan tindakan-tindakan yang merusak ahlaknya . Hanya
denga cara cara tersebut , manusia dapat di bentuk menjadi hamba yang taat.
Ide Godwin mengenai masyarakat tanpa negara
mengasumsikan hak sosial untuk semua kekayaan alam dan sosial dan kegiatan
ekonomi akan dijalankan berdasarkan ‘ko-operasi bebnas’ di antara
produsen-produsen; dengan idenya, Godwin menjadi penemu Anarkisme komunis
Karya-karya Godwin sangat mempengaruhi
buruh-buruh di Inggeris yang berpikiran maju dan juga penganut liberalisme yang progresif. Godwin memberikan kontribusi
yang sangat penting kepada gerakan-gerakan sosialis yang masih muda di Inggeris,
gerakan-gerakan yang mencapai ‘kematangan’ ideologi di tangan Robert Owen, John
Gray dan William Thompson(yang juga merupakan orang-orang yang menberikan
karakter libertarian kepada ideologi sosialisme)..
Tetapi Pierre-Joseph Proudhon, adalah pemikir
yangh mempunyai pengaruh jauh lebih besar terhadap perkembangan anarkisme;
seorang penulis yang betul-betul berbakat dan serba tahu dan merupakan tokoh
yang dapat di banggakan oleh sosialisme modern. Proudhon sangat menekuni
kehidupan intelektual dan sosial di samannya, dan kritik-kritik sosialnya
didasari oleh pengalaman hidupnya. Diantara pemikir-pemikir sosialis di
samannya. Dialah yang paling mampu mengerti sebab-sebab penyakit sosial dan
juga merupakan seseorang yang mempunyai visi yang sangat luas. Dia mempunyai
keyakianan bahwa sebuah evolusi dalam kehidupan intelektual dan sosial menuju
tingkat yang lebih tinggi harus tidak dibatasi dengan rumus-rumus abstrak.
Proudhon melawan pengaruh tradisi Jacobin yang
mendominasi pemikiran demokrat-demokrat di Prancis dan kebanyakan sosialis pada
saat itu dan juga pengaruh negara dan kebijaksanaan ekonomi dalam proses alami
kemajuan sosial . Baginya,
pemberantasan kedua-dua perkembangan yang bersirfat seperti kanker tersebut
merupakan tugas utama dalam abad kesembilan belas
Proudhon bukanlah seorang komunis. Dia mengecam
hak milik sebagai hak untuk untuk mengeksploitasi, tetapi mengakui hak milik
umum alat-alat untuk berproduksi, yang akan dipakai oleh kelompok-kelompok
industri yang terikat antara sata dengan yang lain dalam kontrak yang bebas;
selama hak ini tidak dipakai untuk mengeksploitasi manusia lain dan selama
seorang individu dapat menikmati seluruh hasil kerjanya. Jumlah waktu rata-rata
yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah benda menjadi ukuran nilainya dalam
pertukaran mutual. Dengan sistem tersebut , kemampuan kapital tersedia untuk
setiap orang,kapital tersebur tidak lagi menjadi sebuah instrumen yang bisa
dipakai untuk mengeksploitasi.
Dalam sistem ekonomi seperti itu aparat
politikatau birokrat tidak ada gunanya lagi. Masyarakat menjadi perkumpulan
yang beranggotakan komunitas-komunitas yang bebas, yang mengatur urusan-urusan
mereka sesuai dengan kebutuhan mereka, dengan mereka sendiri atau berasosiasi
dengan komonitas lain. Dalam sistem
tersebut kebebasan seorang individu merupakan jaminan kebebasan bagi
individu-individu lainnya (bukannya penyekat kebebasan tersebut). “semakin
bebas, mandiri dan enterprising seorang individu, semakin membaik kehidupan
bermasyarakat.“ Organisasi federalisme yang diutarakan oleh Proudhon tidak
tidak terbatas dengan dogma-dogma tertentu tetapi terbuka
untukkemungkinan-kemungkinan perkembangan baru.
Dengan pandangan federasi tersebut Proudhon
menetang aspirasi politik kebangkitan nasionalisme pada saat itu, khususnya
nasionalisme yang diadvokasikan oleh Mazzini,
Garrybaldi Lelewel dan
tokoh-tokoh nasionalis lainnya.
Proudhon mempunyaipengaruh yang sangat besar
terhadap perkembangan sosialisme khususnya di negara-negara latin. Sedangkan
aliran anarkhisme individual yang dianjurkan di Amerika oleh individu yang
cakap seperti Josiah Warren, Stephen
Peral Andrews, William B. Greene dan terutama Benjamin R. Tucker, meskipun
mempunyai banyak persamaan dengan ide Prodhon, tetapi tidak dapat
menandinginya.
Mikhail Bakunin merupakan seorang tokoh anarkhis
yang mempunyai energi revolusi yang dasyat. Bakunin merupakan “penganut” ajaran Prodhon, tetapi
mengimbanginya ke bidang ekonomi ketika dia dan sayap kolektivisme dalam “First
Internasional 2” mengakui hak milik kolektif atas tanah dan alat-alat produksi
dan ingin membatasi kekayaan pribadi kepada hasil kerja seseorang.
Bakunin juga merupakan anti komonitas yang pada
itu mempunyai karekter yang sangat otoriter. Pada salah satu pidatonya dalam
kongres “Perhimpunan Perdamain dan Kebebasan” di Bern (1868), dia berkata,
“saya bukanlah seorang komonis karena komonisme akan mengakibatkan konsentrasi
kekayaan dalam negara, sedangkan saya ingin memusnahkan negara-pemusnahan semua
prinsip otoritas dan kenegaran, yang dalam kemunafikannya ingin mermbuat
manusia bermoral dan berbudaya, tetapi yang sampai sekarang selalu memperbudak,
mengeksplotasi dan menghancurkan mereka”.[1] bersambung
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D