Bidadari Si Sudut Kota
Penapancasila.top- Saat rona merah menyelimuti Makassar,
di sudut-sudut kota, terlihat seorang wanita mengenakan baju putih kusut,
celana panjang berbahan kain hitam, dan selembar kain biru menutupi kepala
hingga dadanya.
Wanita itu ditemani seorang gadis
cilik yang usianya sekitar enam tahun. Di atas sepeda berisikan kardus dan
plastik tempat minuman bekas pakai, mereka melepas tawa. Lantunan dangdut
terdengar dari mulut ibu itu, sesekali matanya memandangi gadis kecil yang
duduk di depanya. Sang anak pun terkadang membalas tatapan ibu itu.
Saat Azan menggema di masjid-masjid,
ibu itu menghentikan ayunan kakinya tepat di depan rumah yang tak berpenghuni.
Ia mengangkat kakinya yang dari tadi menempel di pedal sepeda. Lalu, kedua
tangannya mengarah pada tubuh kecil yang sedang memandanginya. Saat kaki anak
itu berpijak pada Tanah, sang ibu menuntun pengawal kecilnya menuju teras rumah
itu.
Sang ibu mengambil kresek hitam yang
tertinggal di sepedanya Lalu memasukan tangannya ke dalam kresek tersebut. Saat
ia menarik tangannya, terlihat dua kain terlipat rapi berwarna putih dan cokelat.
Saat menghampiri anaknya yang duduk manis serambi meneguk air putih, ia
mengambil air lalu membasahi wajah, tangan, rambut, telinga, dan kakinya. Setelah
itu, ia mengambil kedua kain itu dan memakainya.
Wanita tua itu menghadapkan dirinya
ke barat seraya mengangkat kedua tangannya. Kalimat “ Allahu Akbar” terdengar
dari lisannya. Sang anak yang sedang menikmati kesegaran air, sesekali menatap
wajah ibunya dan menarik-narik kain yang menempel di tubuh wanita tua yang
berdiri di dekatnya.
Saat selesai melaksanakan salat, sang
ibu merapikan pakaian salatnya dan mengembalikannya ke dalam kresek. Sang ibu
memegang tangan anaknya dan menuntunnya menuju sepeda yang sejak tadi berdiam
diri di tepi jalan. Lalu mereka berdua melanjutkan perjalanannya.
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D