Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Pengertian Hermeneutika

Dialektika pengetahuan tidak akan pernah padam. Semangat keilmuan dalam diri kaum intelektual menumbuhkan rasa ingin tahu yang begitu kuat sehingga lahirlah diskusi-diskusi ilmiah baik di ruang publik atau di sudut-sudut kampus. Mendiskusikan berbagai hal telah menjadi ciri utama seorang pelajar.
Sejak pertama kali peradaban keilmuan di Yunani terbentuk, para filosof salin beradu pandangan dan gagasan sehingga memicu lahirnya berbagai ilmu dan aliran pemikiran. Semangat para filosof tersebut diwarisi oleh generasi-generasi setelahnya sehingga dunia keilmuan semakin kaya. Berbagai macam teori dan ilmu bermunculan. Salah satunya adalah Hermeneutik.
Teori-teori hermeneutika yang saat ini berkembang pesat di barat, khususnya Productive hermeneutics ala Gadamer, ternyata memberikan kontribusi signifikan dan membuka wacana baru dalam penafsiran teks suci, khususnya al-Qur’an. Para sarjana muslim kontemporer seperti Hasan Hanafi, Farid Esack, dan Nasr Hamid Abu Zaid, terilhami metode ini dalam menginterpretasikan al-Qur’an.[1]
Kajian ilmu ini (hermeneutik) berusaha memahami teks sesuai dengan konteksnya. Dalam bahasa Yunani, hermeneutika disebut hermeneutine dan hermenia yang bermakna menafsirkan atau penafsiran terhadap teks, sebagaimana yang termuat dalam risalah yang berjudul Peri Hermeneias. Dalam mitologi Yunani kuno, Kata hermeneutik di asosiasikan dengan seorang utusan dewa bernama Hermes yang bertugas menyampaikan, menerjemahkan, atau mengalihbahasakan pesan-pesan langit dalam bahasa yang mudah dipahami manusia.
Menurut F. Budi Hardiman, hermeneutika dapat didefenisikan dalam tiga hal yaitu: (1) Mengungkapkan pikiran seseorang dalam kata-kata, menerjemahkan, dan bertindak sebagai penafsir. (2) Usaha mengalihkan dari suatu bahasa asing yang maknanya tidak diketahui dalam bahasa lain yang bisa dimegerti oleh pembaca. (3) Pemindahan ungkapan pekiran yang kurang jelas, diubah menjadi ungkapan yang jelas. (Via Faiz, 2003:22) Oleh sebab itu, hermeneutika memiliki tiga unsur utama yaitu teks, penafsir, dan penerima.


[1] Erik Sabti Rahmawati, perbandingan Hermeneutika dan Tafsir, PDF. Hal. 1.

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

JOIN CONVERSATION

4 komentar:

  1. menarik pembaasannya mas ringan dibaca

    ReplyDelete
  2. Ada juga yg mengataakan bahwa hermeneutika adalah teori_teori untuk memahami teks secara utuh.

    ReplyDelete
  3. Mudah dipahami.
    Gaya tulisannya ringan dan menarik. Makasih atas ilmunya bang

    ReplyDelete
  4. Bagaimana perkembangan hermeneutika di Indonesia? Mohon penjelasannya

    ReplyDelete

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D