Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Materialisme Dialektis

Yang-Nyata ialah Yang-Material.

Materialisme merupakan suatu bentuk realisme, karena paham ini menumbuhkan yang-nyata dengan materi. Tanpa pengecualian sesuatu , seseorang penganut materialisme menganggap bahwa materi ialah satu-satunya hal yang nyata. Materi ialah hal yang terdalam dan bereksistensi atas kekuatan sendiri, dan tidak memerlukan suatu prinsip yang lain untuk menerangkan eksistensinya sendiri. Materi itu sendiri merupakan sumber serta keterangan terdalam bagi berekstensinya segala sesuatu yang ada, bahkan juga bagi adanya.Tokoh materialisme penting yang lain: Jacob Molenschott, Vogt, dan Oswald Materialisme mempunyai peranan penting pada pertengahan abad 19. Ia menjadi aliran filsafat yang cukup besar dan populer pada saat itu. Tapi materialisme yen berkembang bukanlah materilisme metafisik dari tradisi Aufklarung , tapi lebih cenderung marxisme.? Materialisme yang meneruskan tradisi Aufklarung, biasa disebut "materialisme mekanis"Materialisme ini memandang manusia seperti sebuah mesin, atau mereduksi seluruh tingkah laku manusia menurut hukum fisika dan kimia.Tokoh materialisme ini adalah Ludwig Bouenchner (1824-1899) dengan sukses besar dengan karyanya Kraft und Stoff (Daya dan Materi) dan Ernst Haeckel (1834-1919) yang mempopulerkan teori evolusi dengan menggunakan prinsip-prinsip materialisme.?  Materialisme yang timbul sebagai reaksi terhadap idealismeTokoh-tokoh penting dari materialisme ini adalah:Ludwig Feuerbach (1804-1895) Karl Marx (1818-1883) Friedrich Engels (1820-1895)MATERIALISME Menurut Engels, materialisme pra-Marx gagal memahamai dan menjelaskan perkembangan dan gagal menginterpretasikan persoalan-persoalan sosial (Dutt, 1964)Materialisme marx bukan paham yang menyetakan bahwa segala sesuatu adalah materi seperti yang diajarkan Mazhab yang dipimpin Molenschott dan Buechner, melainkan bahwa kebudayaan didasarkan atas pertimbangan ekonomis.

 

Justru mengakui peranan subjek yang aktif; manusia dijadikan kunci untuk memahami realitas dan materi.Materi bukan sesuatu yang pasif dan lemah, tetapi penuh kekuatan dan energi. Pengertian materi ini sering digunakan untuk mengungkapkan hal-hal (Bottomore, 1982):

1.      Kehidupan material (material life)

2.      kondisi-kondisi kehidupan material (material condition of life)

3.      Kekuatan-kekuatan produktif material (material productive force)

4.      Cara produksi kehidupan material (modes of production of material life)

5.      transformasi material kondisi produksi eknomi (material transformation of the economic condition of production)

Marx menyebut sismtem filsafatnya "sosialisme ilmiah" (Socialism scientific) yang berarti perlawanan terhadap segala bentuk utopia yang idealistik, sebagaimana eksperimen Owen dan Kingsley yaitu membangun komunitas ideal atas dasar prinsip-prinsip Kritiani, yang dianggap hanya sebagai katalistik.¿ Sosialisme ilmiah juga perupakan perlawanan terhadap bentuk idealisme dan positivisme, menurut Marx siapa saja yang menganggap alam sebagai simbol keilahian dan berbicara secara teologis termasuk dalam katagori prailmiah. Positivisme ditentang karena berakhir pada "skeptisisme ilmiah" dan gagal mempengaruhi masyarakat. Marx lebih menaruh perhatian pada perubahan dan reinterpretasi proses alam dibanding menjelaskan hukum-hukum alam seperti yang dilakukan positivisme.DIALEKTIKAMetode Marx dikenal dengan nama-yang diperkenalkan oleh Engels-"dialektika materialisme"; yang memadukan materialisme dengan dialektika kepada suatu bentuk kesatuan organik (Dutt, 1964)Dialektika secara etimologis, dalam kata Yunani, berarti suatu seni berdiskusi dengan aturan-aturan khusus atau "seni berdebat" atau disebut juga seni penyelidikan kebenaran opini (Mayo, 1960). Metode dialektika dikembangkan dengan serius oleh kalangan Hegelian. Dialektika Hegel sebenernya mengikuti suatu silogisme. Argumen Hegel meyatakan(Mayo, 1960):

1.      Ide-ide berkembang melalui proses dialektika

2.      Dunia eksternal merupakan perwujudan dunia ide (kesadaran/ "Ide Absolut")

3.      maka dunia eksternal berkembang atau berproses secara dialektik

Dialektika Hegel yang idealis ini ditolak Marx karena mendeduksikan hukum dialektika bukan dari kenyataan tapi dari kesadaran. Marx merubah "dialektika subjektif" Hegel ke "dialektika onjektif"Pengaruh Hegel ini mensintesis pengaruh Feuerbach yang berhasil dalam mengatasi materialisme mekanis , tapi gagal memahami materi yang bekembangan secara dialektis, yaitu perkembangan dari tahap kuantitaif ke tahap kualitatif. Ini berarti pengintegrasian materi dapat merubah pada suatu hal sama sekali baru. Dengan cara ini berati kehidupan berasal dari materi dan kesadaran manusia berasal dari kehidupan organis (Bertens,1983).Dialektika berarti "ilmu khusus" yang mencurahakan perhatiannya pada masalah hukum umum tentang gerak, perubahan, dan perkembangan. Engels memaksudkan perkembangan / perubahan itu adalah mencakup Alam, masayarakat dan pemikiran manusia. Dialektika disebut juga "teori ilmiah" ( a scientific teory), sebuah "metoda kognisi" (a methode of cognition) dan sebuah "petunjuk aksi" (a guide to action). Ia merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum perkembangan yang memungkinkan menganilis masa lalu (sejarah), mengerti dengan benar apa yang terjadi sekarang dan meramalkan masa depan (Dutt, 1964)Menurut Plekhanov, bapak marxisme Rusia & juga guru Lenin, dialektik bukan hanya ditemukan pada evolusi biologis tetapi juga dalam fenomena geologi, dan Lenin perubahan dialektik ini terbukti juga dalam sejarah. Penggunaan metodologi materialisme dialektik ini selanjutnya banyak digunakan pada fenomena kebihupan sosial, sehingga namanya juga dikenal sebagai "historis materialisme". Histors materialisme dapat disimpulakan mempunyai dua ciri dasar (Siswanto, 1998) yaitu (1) historis materialisme mempelajari hukum objektif umum yang mengatur perkembangan masyarakat manusia, yaitu menyelidiki fase -fase sejarah dunia, formasi-formasi sosial-ekonomi dan sebab-sebab objektif kemunculan dan kemusnahan dan (2) historis materialisme selalu mempertmbangkan tata-hubungan keberadaan sosial dengan kesdaran sosial.

Beberapa tesis dasar historis materialisme (Lenina Ilitskaya, 1978):

1. Produksi benda-benda dan sarana-sarana produksi materil atau    sistem produksi adalah basis sejarah. Ideologi tidak lebih daripada terjemahan barang-barang material yang mengendap dalam kepala manusia.

2. Sejarah buakan aktifitas individu tapi aktifitas massa, group,    kerja semua orang. Masyarakat merupakan kompleks fenomena tertinggi yang    terjadi karena berbagai relasi dan koneksi.

3. Sejarah merupakan sebuah proses yang objektif. Sejarah berkembang    seperti halnya proses berkembangnya alam, bebas dari intensi manusia ¿

4. Sejarah berkembang dari tahap paling rendah kepada tahap yang    paling tinggi melalui pertentangan dan perjuangan kelas menuju masyarakat    komunis, yaitu maysrakat tanpa kelas.[1]

 



[1] Tulisan ini diadopsi dari artikel yang tidak diketahui penulisnya

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

BERGABUNGDENGAN PERCAKAPAN

0 komentar:

Post a Comment

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D