Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Kaum Tertindas 1



“ Barangsiapa yang ingin menjumpai-Ku maka carilah Aku di tengah orang-orang miskin dan tertindas.”
Rekaman sejarah perjuangan para tokoh gerakan terkemukan, menitip pesan bahwa perubahan yang terjadi selama ini adalah reaksi dari perlawanan terhadap kesewena-wenangan. Mereka berusaha mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan yang telah dilecehkan oleh pihak-pihak tertentu. Kebangkitan kaum tertindas untuk melawan kedzaliman, ketimpangan sosial, ekploitasi, adalah perjuangan mulia.
Tak satupun manusia yang secara sadar membiarkan dirinya terus berada dalam cengkrama penindasan. Mereka akan terus berusaha melepaskan dirinya dari sangkar penindasan agar bisa menikmati indahnya kebebasan.
Konsep  pembebasan yang dikem-bangkan oleh kalangan analis sosial pada umumnya mengatakan perangkat yang paling memungkinkan untuk membangkit-kan perlawanan kaum proletar adalah mengusik sejumlah kepentingan yang menyangkut hajat hidup kaum tertindas. Para pemimpin datang dengan gagasan dan ide perlawanan untuk membangkitkan semangat perlawanan. Dengan gerakan penyadaran seperti inilah kemudian sejarah mencatat kesuksesan demi kesuk-sesan  diperoleh. Gerakan penyadaran ini pulalah yang digerakkan para pemimpinan sejarah untuk membangkitkan semangat pengikutnya.  Sejarah mencatat bahwa berbagai revolusi yang pernah ada di muka bumi seperti revolusi Perancis dan Rusia adalah karena penyadaran itu.
Islam sebagai agama Ilahi, juga hadir untuk membebaskan manusia dari penindasan sesama manusia. Kehadirannya menghilangkan sekat-sekat strata sosial yang dapat melahirkan penindasan, dengan mengerus hak-hak hidup setiap manusia. Islam menghadirkan ajaran kesetaraan kedudukan manusia di dunia dan di mata Tuhan. Manusia hanya dapat diberikan kedudukan lebih tinggi dari yang lainnya jika diukur dengan ilmu, amal dan takwanya. Bukan berdasarkan kekayaan ataupun rasnya.
Dengan Muhammad, kemaslahat-an manusia dan alam mendapatkan jaminan. Nabi Muhammad Saw hadir membawa rahmat ketengah masyarakat yang hampir mengalami kebangkrutan budaya. Masyarakat yang tadinya tidak dikenal sejarah dan peradabannya kecuali kejahilan. Di mana-mana pembantaian, penindasan, peperangan dan pemerkosaan menghiasi berbagai berita. Di tengah kondisi seperti inilah Nabi Muhammad Saw tampil dengan konsep perubahan dan pembaharuan sehingga tatanan peradaban jahiliyah sirna dengan tampilnya cahaya kebenaran. Perubahan dari dzulumat menuju nur, dari jahiliyah ke peradaban Islam, dari kebodohan meraih kecerdasan, dari ketertinggalan mengapai kemajuan dan dari ketertindasan  meraih kemerde-kaan.
Jika suatu kaum mendapatkan dirinya dalam keadaan terpuruk, kaum tersebut harus merubah dirinya menuju kebangkitan positif. Menuju perubahan positif memerlukan pengorbanan baik pikiran, tenaga bahkan  air mata dan darah. Namun perubahan tidak akan pernah tercapai tanpa kehadiran seorang pemimpin. Kehadiran seorang pemimpin niscaya dan mutlak, karena darinya bimbingan, arahan dan  kepemimpinan menentukan arah sebuah perubahan. Perubahan yang akan menuntun dan memberikan advokasi dan pembelaan golongan yang lemah dan tertindas. Situasi seperti ini memang dijanjikan oleh Allah sebagaimana firmannya, “Dan Kami hendak memberikan karunia kepada mereka yang tertindas di bumi, Kami jadikan mereka menjadi pemimpin-pemimpin dan Kami jadikan mereka sebagai pewaris.(QS. 28:5).
Kehadiran pemimpin bukan hanya memberi harapan tapi sekaligus sebagai suluh dan oase bangkitnya api perlawanan dan kehidupan kaum yang tertindas. Ketika mereka dimusuhi oleh bangsawan Quraisy, Rasulullah Saw datang memberikan harapan. Ketika kaum Nabi Mûsâ ditindas oleh Raja Fir’aun, Nabi Musa memperjuangkan kebebasan mereka. Walaupun mereka harus melewati belahan laut merah untuk mendapatkan kemenangan, dan meneng-gelamkan Fir’aun di laut merah. Kemena-ngan memang harus diraih dengan pengorbanan. Kemenangan bukanlah sesuatu yang diberikan tetapi memang sesuatu yang harus diperjuangkan. Apalagi kemenangan untuk mengalah-kan kebatilan dan kezaliman, keme-nangannya bahkan harus dengan pengor-banan darah dan air mata.
Janji-janji Allah dalam surat diatas hanya dapat teralisasi jika pemim-pin hadir memberikan pengayoman kepada kaum tertindas. Pemimpin yang dapat membangkitkan api perlawanan serta kemanusiaan dengan menunjukkan secara jelas jalan yang benar. Seperti contoh yang dapat kita lihat pada Rasulullah Saw dan Nabi Mûsâ as sebagai pembela kaum tertindas dan terampas kemerdekaannya oleh penguasa. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa cara hidup Rasulullah Saw adalah seseder-hana orang yang paling sederhana di kaumnya. Hati Rasulullah Saw tidak tenang sebelum ummatnya terbebas dari kelaparan dan ketertindasan. Bahkan Rasulullah dalam salah satu sabdanya berkata, “Kelak nanti aku akan dibangkitkan bersama dengan orang-orang miskin dan tertindas.”  Hadis ini mengambarkan betapa dekatnya hubungan antara dirinya dengan sahabatnya.(bersambung)

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

JOIN CONVERSATION

1 komentar:

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D