Marxis yang Sejati 2
Tulisan
Engels Anti-Duehring mulai dengan pernyataan bahwa: "Sosialisme moderen
isinya yang utama adalah pengertian, dari satu sisi, mengenai pertentangan
kelas antara pemilik dengan non-pemilik modal, antara kaum kapitalis dan kaum
buruh; dan dari sisi lainnya adalah pengertian tentang keadaan anarkis yang
marajalela di bidang produksi." Kita dapat melengkapi rumusan Engels ini
dengan menambahkan bahwa Marxisme menyimak kontradiksi-kontradiksi tersebut
dari sudut pandang proletariat atau kelas buruh. Menurut Marx: "Seperti
kaum ekonom [non-sosialis] adalah wakil ilmiah dari kelas borjuis, begitu juga
kaum sosialis serta komunis adalah para teoritisi dari kelas proletar."
Dan kita membaca dalam Manifesto Komuni:
Kesimpulan-kesimpulan yang ditarik
kaum komunis sama sekali tidak berdasarkan pada ide-ide atau prinsip-prinsip
yang ditemukan atau diciptakan begitu saja oleh pemikir ini atau itu,
melainkain kesimpulan-kesimpulan tersebut menjelaskan dan mencerminkan hubungan
sosial nyata yang timbul dari perkembangan-perkembangan historis yang sedang
berlangsung di depan mata kita saat ini.
Manifesto
tersebut juga memuat kalimat-kalimat yang luar biasa pentingnya sebagai
berikut:
Kaum Komunis berbeda dari
partai-partai buruh lainnya hanya dalam hal ini belaka: 1. Dalam perjuangan
nasional kaum proletar di mancanegara, mereka menegaskan dan menekankan
kepentingan bersama seluruh proletar independen dari bangsanya masing-masing;
2. Dalam setiap tahap perjuangan kelas buruh, mereka selalu dan di mana-mana
mewakili kepentingan umum dari seluruh gerakan buruh.
Pendek
kata, Marxisme adalah teori untuk seluruh kelas buruh secara utuh, independen
dari kepentingan jangka pendek dari berbagai golongan sektoral, nasional, dll.
Oleh karena itu, Marxisme bertentangan dengan oportunisme politik, yang justru
mengorbankan kepentingan umum seluruh kelas buruh demi tuntutan sektoral
dan/atau jangka pendek.
Kita
telah mengembangkan sebuah definisi sosial yang sekaligus historis. Definisi
semacam itu juga sanggup untuk menjelaskan munculnya Marxisme di saat tertentu
dalam sejarah. Eksploitasi serta penindasan sudah ada selama ribuan tahun, dan
tahap pertama kapitalisme sudah timbul beberapa abad yang lalu, namun Marxisme
tidak bisa berkembang sebelum sistem kapitalis mengembangkan alat-alat produksi
serta kelas buruh sendiri, sampai akhirnya potensi kelas tersebut yang mampu
menjatuhkan sistem kapitalis bisa dilihat dengan jelas. Jangan lupa, Marx
sendiri hanya menjadi "Marxis" setelah berkenalan dan bergaul dengan
golongan buruh revolusioner di Paris tahun 1843. Baru saat itulah Marx
menemukan "kelas dengan rantai radikal" dan menyatakan solider dengan
kelas buruh itu.
Pendekatan
terhadap asal-usul Marxisme ini sangat berbeda dengan pendekatan yang digunakan
Kautsky dan Lenin pun (dalam karyanya "Apa Yang Harus Dilakukan" atau
"What is to Be Done?"). Kautsky dan Lenin berargumentasi bahwa
sosialisme harus disuntikkan ke dalam kelas buruh dari luar. Menurut Kautsky,
"sosialisme dan pertentangan kelas muncul bersama tetapi yang satu tidak
berasal dari yang lain … Golongan intelektual adalah wahana ilmu, bukan
proletariat." Sedangkan menurut Lenin, "di Rusia teori
sosial-demokrasi [artinya disini: sosialis] timbul secara independen dari
perkembangan spontan gerakan kelas buruh; teori itu timbul sebagai hasil alamiah
dari perkembangan pikiran golongan intelektual revolusioner." Dalam
tulisan yang lain saya sudah berusaha membuktikan bahwa argumentasi ini salah,
betapa jelek implikasinya, dan bahwa Lenin sendiri pendapatnya berubah sesudah
mengalami aksi-aksi kaum buruh revolusioner tahun 1905. Argumentasi Kautsky dan
Lenin ini merupakan materialisme kontemplatif seperti yang dikecam oleh Marx
dalam tulisannya "Tesis Tentang Feuerbach".
Dalam
Manifesto Komunis Marx memberikan penjelasan lain mengenai peranan golongan
intelektual sosialis: "sebagian dari kaum ideolog borjuis yang mampu untuk
mengerti perkembangan historis" membelot dari kelas kapitalis dan
"menyeberang ke kubu proletariat". Yang jelas, mereka tidak bisa
"menyeberang" ke sebuah golongan yang belum berkembang dan belum
berdampak dalam perjuangan sosial (seperti di Rusia sebelum tahun 1905 -- saat
Lenin menulis argumentasi yang salah itu).
Marxisme
bukan hanya merupakan teori tentang perlawanan dan perjuangan kelas buruh
melawan sistem kapitalis, tetapi juga tentang kemenangan gerakan sosialis.
Aspek ini dikedepankan Marx saat menulis bahwa adanya kelas-kelas sosial serta
pertentangan antar-kelas bukan penemuan baru:
Jauh-jauh
hari kaum ahli sejarah borjuis sudah menggambarkan perkembangan konflik antar-kelas
dan para ahli ekonomi menggambarkan anatomi ekonomi dari kelas-kelas itu. Hal
baru yang saya buktikan, hanyalah: (1) adanya kelas-kelas sosial berkaitan
dengan tahap-tahap historis tertentu; (2) bahwa perjuangan kelas buruh mengarah
ke diktatur proletariat (3) bahwa diktatur
tersebut hanya merupakan fase peralihan ke penghapusan kelas-kelas itu dan ke
pendirian sebuah masyarat tanpa kelas.[1]
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
Izin share
ReplyDelete