Malaikat tak Kenal Belas Kasih
Saat mentari menampakkan dirinya di
ufuk timur, semesta alam bersorak gembira menyambut cahayanya. Embun pagi
membasahi bumi yang indah dengan sejuta rahmat. Kesegaran air memperbaharui
semangat beraktivitas.
Tapi sangat disayangkan, indahnya
nuansa pagi berlalu tanpa meninggalkan jejak dalam diriku. Sakit gigi yang
menjadi sahabat karib selama dua Minggu ini melarangku untuk ikut serta menyaksikan keindahan mentari pagi. Aku hanya
bisa terdiam dalam kamar menikmati sakit gigi. Asam Penamat, Amoxicillin yang
diresepkan Dokter, ditambah lagi AlBotil
dan Ponstan telah bersemayam dalam perut tapi rasa sakit tak kunjung pergi
meninggalkanku.
Akhirnya aku kembali ke puskesmas
dengan niat mencabutnya. Sebelumnya, aku sudah pernah periksa gigi di puskesmas
Kec. Romang Opu. Saat itu, aku hanya diberi resep obat dan disarankan agar
kembali ketika obat asam penamat dan Amoxicillin yang diresepkan tersebut sudah
habis diminum.
Sabtu, 30 Januari, Minggu kemarin,
pertama kalinya aku memeriksa gigi di Puskesmas itu. saat itu, aku dan beberapa
pasien lainnya harus menunggu dari jam 07:30 sampai 08:30 karena pihak
registrasi sedang senam pagi di halaman Puskesmas. Hanya tukang parkir yang
ditugaskan menjaga di ruangan pengambilan kartu.
Setelah meletakkan KTP di atas meja registrasi,
seorang Ibu mengenakan jilbab Ungu yang menutupi sebagian badannya memanggilku
dan mempertanyakan kartu BPJS.
“ anda punya kartu BPJS” kata Ibu itu
“ maaf bu, saya hanya punya KTP”
jawabku
Lalu aku bertanya “ bu, emang nga
boleh ya menggunakan KTP untuk periksa di puskesmas ini?” dengan raut wajah
yang dihiasi senyum manis, ibu itu menjawab ” Boleh Kok, nga masalah”. Lalu ibu
itu menuju kamar UGD.
Menjelang beberapa menit kemudian,
registrasi pun dibuka. Para pasien antri untuk registrasi. Saat mendengar
namaku disebut, aku bergegas menuju sumber suara itu.
“Iya, Ada yang bisa saya bantu bu’” candaku
sambil tersenyum manis.
“ bapak punya kartu BPJS?” tanya ibu
itu.
“ maaf bu’ saya tidak punya” jawabku.
“ hari ini saya kasi kesempatan untuk
periksa tapi lain kali harus bawa domisili ya!” kata dokter itu dengan wajah berkerut.
Setelah mendapatkan kartu, aku menuju
kamar Poli Gigi lalu menyerahkan kartu itu. Setelah melayani beberapa pasien,
dokter itu memanggil namaku dan menanyakan keluhanku. Setelah diperiksa, dokter
itu berkata “ wah posisi gigi kamu miring, agak sulit untuk dicabut. Sekarang
saya resepkan obat. Kalau obatnya sudah habis diminum, kamu kembali lagi yaa,
nanti saya buatkan surat rujukan ke rumah sakit.”. aku hanya bisa mengangguk sebagai
simbol persetujuan. Akhirnya, aku meninggalkan Puskesmas itu dengan selembar
kertas yang bertuliskan Asam Penamat dan Amoxicillin.
kemarin, Jumat 05 Feb. 16, pukul
07:30, aku kembali ke puskesmas. sesampainya disana, hanya seorang lelaki yang
sedang membersihkan halaman puskesmas dan sepasang suami istri yang usianya
kira-kira 60 tahun yang berada di tempat itu.
Aku menghampiri lelaki yang sedang menyapu
itu dan mempertanyakan jam operasional puskesmas. Lelaki itu berkata,” sekarang
baru jam setengah delapan pak, puskesmas buka jam 08:00”. “Oh gitu ya pak”
kataku serambi menuju motor yang kutumpangi.
Setengah jam telah berlalu, seorang
wanita mengenakan kostum dan jilbab putih memarkir motornya di halaman dan
bergegas memasuki ruangan puskesmas. 10 menit kemudian, dua wanita yang
mengenakan kostum coklat memasuki ruangan. Dan disusul seorang wanita berjilbab
ungu. Nampaknya ibu itu yang Minggu lalu memanggilku dan menanyakan kartu BPJS.
Jam 08:25, registrasi belum juga dibuka
padahal pasien semakin banyak yang berdatangan. dari jarak sekitar 5 meter,
terlihat seorang wanita yang mengenakan jilbab ungu keluar dari ruangan Periksa
menuju ruangan registrasi lalu mengambil berkas-berkas yang diletakkan di atas
meja registrasi dan menyuruh pasien untuk registrasi di ruangan UGD. Akhirnya
aku dan pasien lainnya menuju kamar yang disebutkan dokter itu.
15 menit telah berlalu, pasien yang
belum sempat diregistrasi di arahkan kembali ke ruangan registrasi, sesampainya
di ruangan itu, terlihat seorang ibu berkacamata ditemani seorang gadis
mengenakan kostum pramuka. sambil mengisi kertas registrasi, Gadis itu melontarkan
beberapa pertanyaan kepada pasien sebelum memberikan kertas registrasi yang
telah diisinya.
Saat namaku dipanggil, aku segera
memasuki ruangan. Tiba-tiba ibu berkacamata itu bertanya “ bapak punya BPJS?”
“tidak” jawabku. Lalu ibu itu berkata “ lain kali bapak harus membawah kartu
BPJS kalau mau periksa”. Saya hanya menjawab “ oh iya bu’. Dan ibu juga harus
tepat waktu biar kami tidak terlalu lama menunggu untuk registrasi”. Wajah para
pasien yang antri di tempat itu semuanya mengarah padaku dan bahkan ibu
berkacamata itu menatapku bagaikan tatapan harimau kepada mangsanya.
Dengan santainya, aku berjalan menuju
ruangan Poli Gigi dan menyerahkan kartu tersebut. dari ruang tunggu yang
jaraknya hanya satu meter dari ruangan Poli gigi, terlihat dokter yang waktu
itu menyarankan saya untuk kembali sedang asyik menelpon. suara dokter itu
terdengar di telingaku, salah satu perkataannya pada saat menelpon,” cariki
teman sampai empat orang karena murah kalau banyak yang mau ambil”. Entah tema
apa yang ia diskusikan, tapi dari percakapan tersebut nampaknya ia lagi promosi
sesuatu.
Sekitar 10 menit menunggu, dokter itu
memanggilku lalu mempersilahkanku masuk. Setelah diperiksa, dokter itu berkata
“ saya kasi kamu surat rujukan ke rumah sakit ya, nanti di sana gigimu dicabut.
Kamu punya kartu BPJS kan?” “tidak dok”, jawabku sambil menatap wajah dokter. “
waduh, kalau kamu tidak punya BPJS bisa-bisa kamu disuruh bayar 500 Ribu bahkan
bisa sampai sejuta” mendegar ucapan dokter, aku hanya berkata “ kalau begitu
nga usah dok, biar rasa sakit ini hilang dengan sendirinya”. Aku pun mengambil tas yang kusimpan di sebala
meja dokter lalu bergegas meninggalkan ruangan itu.
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D