Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

ayah dan ibu! Maafkan anakmu yang tak bisa mencium kaki dan tanganmu sebagaimana tahun lalu


Idul Fitri adalah momen terbaik untuk berkumpul bersama keluarga. Orang-orang yang bekerja di luar Daerah, Kota, dan bahkan di luar Negara, menyempatkan dirinya untuk kembali ke kampung halamannya hanya untuk berkumpul dengan keluarga khususnya dengan orang yang telah bersusah payah melahirkan, membesarkan, dan mendidik.

Tak ada satu pun anak, yang betul-betul memahami peran orang tua dalam perjalanan hidupnya, membiarkan momen berharga itu lenyap tanpa makna. Mereka akan terus berusaha mencari cara agar bisa berkumpul bersama orang tua yang telah menghabiskan waktunya hanya untuk kepentingan sang buah hati
.
Tetesan keringat bercucuran dari tubuh seorang ayah bercampur dengan makanan dan susuh yang ia beli dari hasil kerja kerasnya demi ke-berlangsungan hidup sang anak. Telah menumbuhkan kasih sayang yang begitu besar dalam diri sang buah hati. Begitu juga dengan perjuangan Ibu yang mempertaruhkan hidupnya hanya untuk melahirkan sang kebanggaan, telah membentuk karakter perhatian dalam diri seorang anak.

Lalu bagaimana mungkin, seorang anak yang memahami penderitaan orang tuanya untuk mencari sesuap nasi, dan kasih sayang yang begitu besar yang diberikan kepada sang buah hati, tegah membiarkan momen yang begitu berharga lenyap ditelan waktu.

Tak ada satu pun yang lebih berharga kecuali berkumpul bersama orang tua di hari fitri.  mencium kaki dan tangannya. Memeluk tubuhnya yang mulai membungkuk seraya mengatakan “ maafkan saya yang selama ini membuat tubuh ayah dan ibu membungkuk karena kerja keras untuk mencarikan sesuap nasi. Maafkan saya, yang selama ini menyakiti perasaan ayah dan ibu karena tidak bisa menjadi anak yang berbakti pada orang tua”
Tapi! tidak semua anak yang paham kedudukan orang tua, bisa mudik. Bukan karena urusan pekerjaan. Karena sungguh, ketika seorang anak lebih mementingkan pekerjaannya ketimbang orang tuanya, maka dia adalah anak yang merugi. Tapi karena terbebani oleh kebaikan-kebaikan orang.

Bayangkan ketika ada orang yang selalu berbuat baik pada kita. Seluruh masalah ekonomi yang kita hadapi ditanggung oleh mereka. Mulai dari biaya rumah sakit, BPJS, ongkos balik untuk menjenguk ayah yang terbaring di rumah sakit, mereka semua yang tanggung, apakah kita sebagai orang yang punya perasaan tidak merasa terbebani ketika ongkos mudik juga mereka yang tanggung? Padahal baru sekitar sebulan yang lalu, mereka telah mengeluarkan begitu banyak uang untuk membantu kita? Sungguh tidak semua orang bisa terus-terusan menerima bantuan tanpa merasa terbebani.

Maafkan  wahai malaikat yang selama ini telah membantu. mungkin langkah ini keliru, tapi ia selalu berusaha untuk meringankan beban kalian. walaupun kalian merasa tak terbebani sama sekali.

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

BERGABUNGDENGAN PERCAKAPAN

0 komentar:

Post a Comment

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D