Selalu ada hikmah
Dikisahkan, ada seorang raja yang
sangat akrab dengan mentrinya. Dalam
kondisi apaun, baik kondisi itu baik atau buruk, mereka selalu bersama. Setiap
ada kejadian, sang mentri selalu berkata “ pasti ada hikmah dibalik kejadian”.
Suatu hari, tangan sang raja terluka karena terkena pisau. Seperti biasanya,
sang mentri berkata “ pasti ada hikmah dibalik peristiwa terpotongnya tangan
tuan”.
Mendengar perkataan sang mentri, raja
pun marah. Ia tak percaya bahwa ada hikmah dibalik peristiwa tersebut. dan pada
akhirnya sang raja memerintahkan prajurit untuk menahan sang mentri. Keesokan
harinya, sang raja pergi berburu tanpa didampingi sang mentri. Sekelompok
lelaki pribumi menangkap raja.
Mereka ingin menjadikan raja sebagai
korban atau tumbal agar mereka mendapat hidaya. Sebelum eksekusi dimulai,
mereka sadar bahwa tangan sang raja terpotong. Akhirnya mereka melepaskan sang
raja karena tumbal yang harus mereka persembahkan harus sehat tanpa ada cacat
sedikitpun. Sang raja kembali keistana dengan hati gembira. Sesampainya di
istana, sang raja menghampiri sang mentri dan berkata “ saya telah mengetahui
hikmah terpotongnya tangan saya. Tapi saya belum mengetahui, hikmah kamu
dipenjara”. Sang mentri berkata” seandainya saya tidak dipenjara maka saya
pasti ikut bersama tuan berburu. Dan ketika tuan tertangkap maka saya juga
pasti ikut tertangkap. Karena tangan tuan terpotong akhirnya tuan dilepaskan
dan saya pasti akan mengantikan tuan sebagai tumbal karena kondisi fisik saya
sehat tanpa ada cacat sedikitpun. Untunglah saya dipenjara”.
Tak ada satupun peristiwa yang kita
alami sia-sia. Pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya. hanya saja, kita
yang terkadang tak mampu menemukan hikmah tersebut karena yang mendominasi jiwa
kita adalah emosional bukan akal.
Dalam kajian antropologi, manusia
diibaratkan sedang merangkai sesuatu. Misalnya merangkai pohon. Awalnya dia
membuat akar lalu batang setelah itu tangkai dan terakhir daun. Begitulah
perumpamaan perjalanan hidup manusia. Tak ada satupun manusia biasa yang mampu
memastikan seperti apa di 10 tahun kedepannya tapi manusia mampu memprediksikan
seperti apa dia 10 tahun kedepannya berdasarkan apa yang ia rangkai. Kalau dia
merangkai bunga maka hasil yang akan diraih adalah bunga. Kalau dia merangkai
mangga maka hasil yang akan didaptakan adalah mangga.
Selain itu, setiap cobaan yang kita
alami pasti ada jalan keluarnya sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa
فَإِنَّ مَعَ
الْعُسْرِ يُسْرًا (Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu
kemudahan). Sebasar apaun kesulitan yang kita hadapi selalu ada jalan
keluarnya. Tak ada kesulitan tanpa adanya kemudahan dan tak ada kemudahan tanpa
adanya kesulitan. Ini merupakan hukum sunnatullah.
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D