Anda Mau Dapat Surga? Berikatan Tulang Lidahmu
Siang
itu, aku bersama kawan-kawan lagi asyik berdiskusi seputar cabe dan tomat yang
kami bibit di halaman rumah. Sudah sebulan, bibit itu tak kunjung menampakkan
tanda-tanda kehidupan. padahal setiap pagi dan sore kami memeriksa dan
menyiramnya. Mungkin karena malu memperlihatkan dirinya, sehingga dia
terus-terusan bersembunyi dalam tanah yang dibungkus plastik hitam.
Keasyikan
kami terusik ketika bentor berisikan rumput berhenti pas depan tempat kami
nongkrong. “ Assalamualaikum.” kata lelaki pengendara motor itu. Mendengar
ucapan itu, kami serentak menjawab “Wa alaikum salam”.
Lelaki
itu berambut hitam putih, berkulit keriput, bertubuh bungkuk, mengenakan pakaian
kaos kuning yang bercorak noda hitam. Ia sering disapa dengan sebutan kakek.
Anak-anak di kompleks tempat tinggal saya bersorak gembira ketika melihat
lelaki tua itu. entah apa yang menyebabkan anak-anak bersorak gembira ketika
bertemu dengan kakek itu, tapi yang pastinya, kakek itu sering mengajak
anak-anak berkeliling kompleks menggunakan motor yang biasa berisikan rumput
atau sampah.
Pertama
kali saya dekat dengan kakek itu ketika motornya mogok. Berbagai cara telah ia
lakukan bersama teman-teman saya, tapi motor itu tak kunjung bunyi. Mendengar
suara berisik, saya kemudian keluar menghampiri kakek dan teman-teman saya yang
sudah diguyur keringat akibat sengatan matahari.
Bermodalkan
pengalaman kerja di bengkel motor, dengan gagah saya menggeser semua
teman-teman yang sedang mengotak-atik kabulator motor itu. Sejenak aku terdiam
saat memandangi motor shogun keluaran 2006 itu. Lalu tanganku menjelajah di
bagian kabel boben dan akhirnya motor itu berhasil bunyi. Lalu dengan canda
saya berkata, kalian pasti lupa menyebut basmalah dan salawat ketika mencoba
membunyikan motor ini. Dengan senyum tipis yang menghiasi wajahnya kakek itu
berkata “ ucapanmu betul nak. Hendaknya segala sesuatu dimulai dengan basmalah”
saya pun ikut tersenyum serambi memandangi wajah lelaki tua itu.
Sejak
kejadian itulah, Saya mulai akrab dengan kakek itu. Setiap kali beliau lewat
depan rumah suara klakson pasti terdengar. Dan ketika saya berada depan rumah,
ia pasti mengucapkan salam serambi membunyikan klakson motornya yang sudah tua.
***
Hari
ini, kakek menyempatkan dirinya untuk berbagi pengetahuan dengan kami. Ada satu
ungkapan darinya yang menurut saya menarik untuk didiskusikan yaitu “ kalian
mau dapat surga? Berikan tulang lidahmu.” Saya tak tahu pasti makna apa yang
terkandung dalam ungkapan sederhana itu tapi yang saya pahami adalah kejujuran
dan jangan mengeluarkan kata-kata yang bisa menyebabkan orang tersinggung atau
sakit hati. Pesan yang ingin disampaikan kakek itu adalah banyak orang
yang senantiasa mendirikan salat tahajud tapi dalam kehidupan sosialnya suka menyebar
fitnah, permusuhan dan pembunuhan. Semua itu mereka lakukan dengan harapan
kelak di akhirat mendapat surga. Padahal orang-orang yang tidak pernah putus
salat wajib dan tahajudnya tapi tidak mampu menjaga ucapannya maka sungguh
merugilah orang itu.
Pesan
inilah yang menurut saya ingin disampaikan kakek itu. Bagaimana menurut kalian?
Makna apa yang kalian dapatkan dari ucapan kakek itu?
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D