Mutiara Surah Al-Fatihah
Saat orang-orang bertamu di alam mimpi,
menikmati perjalannya menelusuri lorong-lorong waktu. Saya masih saja bersendagurau
bersama kitab-kitab, mempersiapkan pemahaman untuk diajarkan esok harinya.
Saat mengotak-atik tumpukan buku yang tersusun
rapih di atas meja belajar, bola mataku tertuju pada kitab bersampul merah. Keinginan
pun datang menghampiri. Kedua tangan yang sedari tadi gatal ingin membuka
lembaran buku, berlahan mengikuti jejak pandangan, mengambil buku tersebut.
Jari jemari mulai sibuk mengurusi lembaran
kertas buku bersampul merah itu, mataku tak kuasa memandangi tulisan yang kurang
hampir mirip lekukan mie. Pikiranpun mulai bekerja, menganalisa harakat tulisan
berbahasa arab gundul tersebut.
Saya tercengan saat membacanya. Rasa ingin
tahu yang begitu dalam, mengharuskan membacanya sampai tuntas. Redaksi dan
penggunaan kata yang begitu sederhana, membuatku lupa waktu. saya seakan dilempar
dalam muara pengetahuan tak bertepi. Tersesat tanpa ada yang menolong. Kuambil Pena
dan kertas, lalu menulis poin-poin yang kuanggap penting untuk dibagikan. Beberapa
poin yang termuat dalam pendahuluan buku itu, kuolah menjadi tulisan artikel.
Adapun hasil olahan tersebut sebagai berikut:
Surah ini tergolong surah Makkiyah, yakni
surah yang turun sebelum Rasulullah Saw berhijrah ke Madinah. Jumlah
ayat dalam surah ini adalah 7 ayat.
Surah ini memiliki kedudukan yang berbeda di antara
seluruh surah. Baik dari segi makna, ungkapan dan redaksi katanya. kekhususan
ayat-ayatnya sebagai berikut:
- Redaksi Surah Al-Fatihah
Surah ini berbeda dari segi gaya atau redaksi dengan
surah yang lain. Redaksi bahasa surah-surah lain terfokus pada ungkapan atau
kalam Allah. Adapun redaksi bahasa yang digunakan dalam surah ini, mengajarkan
tentang tata cara komunikasi seorang hamba dengan Allah SWT atau cara bermunajat kepada tuhan.
Kesimpulan ini kita dapatkan dari gaya susunan
ayat. Kalau kita perhatikan dengan seksama, Surah ini dimulai dengan memuji Allah lalu
pengakuan keimanan kepada Allah dan hari kiamat. Dan diakhiri dengan merengek
atau meminta dengan penuh harapan.
Ketika kita dalam keadaan tenang dan
betul-betul sadar saat membaca surah ini, kita akan merasa seolah-olah
melakukan perjalanan rohani di atas sayap-sayap malaikat menuju alam maknawi. Lalu
bertamu di haribaan Rabbul alamin . Kita tidak menemukan sesuatu kecuali Allah SWT.
Dan yang menakjubkan, tak ada satupun perantara yang mengantarkan kita sampai
pada Allah SWT. Murni hanya interaksi seorang hamba dengan tuhanya tanpa campur
tangan Nabi, Rasul, dan bahkan malaikat sekalipun. Dan inilah intisari dari
seluruh ayat-ayat Al-Qur’an.
- Surah Al-fatihah adalah dzat Al-quran.
Beberapa riwayat telah menjelaskan hal
tersebut. Diantaranya, ketika Rasulullah SAW berkata pada Abdullah Al Anshori “
apakah kamu bersedia aku ajarkan sebaik-baik surah yang diturunkan Allah SWT
dalam Kitabnya?” “ tentu, demi ayah dan ibuku, ajarkan aku wahai Rasulullah” “
itulah surah Al-Fatihah induk Al-Quran” lalu Rasulullah SAW bersabda “ Surah
Al-Fatihah adalah penyembuh dari seluruh penyakit kecuali Kematian”.
Dan juga, dari susunan kalimat surah ini, menitip
pesan bahwa pada hakikatnya intisari dari seluruh kandungan Al-quran termuat
dalam surah al-fatihah ini. salah satunya saat menjelaskan tauhid, sifat-sifat
Allah, lalu menjelaskan tentang hari akhir, dan ditutup dengan hidayah dan
kesesatan.
Selain itu, ada beberapa level keimanan yang
terkandung dalam surah ini, yakni:
- Keyakinan dengan hati
- Keyakinan dengan ikrar melalui lisan
- Keyakinan dengan perbuatan.
Mungkin, dari level keimanan inilah sehingga
ibnu Abbas mengatakan bahwa segala sesuatu punya akar, dan akar Al-quran adalah
Al-fatihah.
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
tulisan yang keren. izan share ya bang
ReplyDeleteInformasi Seputar Togel Online Terpercaya
ReplyDelete