Malu jadi Orang Muslim Indonesia!
Hari ini, bineka tunggal ika
hanya menjadi simbol kerukunan dan kemajemukan. Maraknya kekerasan terjadi yang
mengatas nama kan agama islam di Bumi Pertiwi ini, telah berhasil mencoreng
Nusantara yang dikenal oleh dunia sebagai model kerukunan hidup yang terbaik, Baik
dari segi antar umat beragama maupun antar umat seagama.
Ulama-ulama terdahulu selalu
berusaha meyakinkan dunia bahwa islam adalah agama perdamaian yang menjunjung
tinggi cinta kasih. Para penganut ajaran islam, ditekankan untuk menyandarkan
seluruh aspek perilakunya pada nilai-nilai cinta yang diajarkan Muhammad SAW. Tapi
sekarang, kebanyakan yang mengaku dirinya sebagai ulama malah mewajibkan para
pengikutnya untuk bertindak kasar pada orang-orang yang tidak sejalan
dengannya
Sungguh sangat memprihatinkan,
maraknya tindakan kekerasan yang mengatas nama kan Islam dalam menyikapi
perbedaan di bangsa majemuk ini, telah melukai hati para ulama-ulama yang
telah berusaha menunjukkan pada dunia bahwa ajaran islam adalah ajaran ilahi
yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Kita sebagai Muslim harusnya malu ketika mengatakan bahwa Islam adalah
rahmat semesta alam tapi sering kali melakukan kekerasan. Dan kita juga harus
malu, Hampir setiap hari kita berkoar-koar mengutuk Israel dan Amerika karena
melakukan teror di Palestina dan Irak, tapi kita tak sadar bahwa kita juga sering
kali melakukan teror terhadap saudara seagama dengan mengatakan bahwa kelompok
ini kafir, kelompok itu kafir.
Dalam catatan sejarah perjuangan kemerdekaan, umat Islam memiliki
kontribusi besar. Para tokoh-tokoh islam juga ikut terlibat Pada saat
penyusunan UUD 1945 sehingga lahirlah prinsip-prinsip Pluralisme yang dijadikan
ideologi oleh Indonesia. Ini menunjukkan
bahwa umat Islamlah yang harus berada di barisan terdepan untuk menjaga
kesatuan Republik Indonesia yang berasaskan Pancasila. Bukan malah berada
paling depan untuk melakukan kekerasan yang merusak citra Indonesia.
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D