Kemestian Mengetahui Pencipta
Pada
dasarnya, pengetahuan seputar sifat dan perbuatan sang pencipta alam semesta
adalah sesuatu hal yang wajib menurut akal dan teks wahyu. Diantara keduanya
(akal dan wahyu) inti pokok yang digunakan untuk membuktikan kewajiban seorang
hamba untuk mengetahui sang pencipta adalah dalil akal. Adapun dalil wahyu
hanya berperan untuk menguatkan keyakinan dan menambah pengetahuan. Karena seseorang
yang belum meyakini agama, tidak akan pernah menerima dalil-dalil yang
bersumber dari teks wahyu sebelum orang tersebut meyakini agama. Contoh sederhananya,
seseorang tidak akan pernah menerima dalil-dalil Al-Qur’an sebelum orang
tersebut meyakini Islam. Maka dari itu, dalil yang harus digunakan untuk
membuktikan kewajiban mengetahui sang pencipta adalah dalil akal bukan teks
wahyu.
Ada
beberapa poin penting yang terkandung dalam pembahasan Dalil Akal, tapi kita
hanya akan membahas tiga poin.
- Bersyukur pada pemberi nikmat.
Dalam
mengarungi kehidupan ini, manusia selalu menghadapi kondisi yang menuntut
dirinya untuk berterima kasih. Ketika seseorang mendapat hadia, maka ia akan
cenderung berterimakasih pada orang yang telah memberikan hadia kepadanya. Terkadang
juga, ketika kita mendapati makanan, pakaian atau uang dalam rumah tanpa
mengetahui siapa yang telah memberikannya, maka kita terdorong untuk mencari
tahu siapa pemberi tersebut guna untuk berterimakasih.
Ketika
kita menyaksikan diri kita, kondisi-kondisi di sekitar kita, maka kita akan
cenderung mencari tahu siapa yang telah menciptakan ini semua. Siapa yang telah
memberikan kenikmatan hidup, buah-buahan, makanan, ikan, emas, perak, minyak, dan
sejenisnya? Akal akan mendorong kita untuk mencari tahu siapa yang telah
memberikan ini semua hanya untuk berterimakasih. Tak ada satu pun manusia yang
bisa menolak dalil ini, karena ia merupakan fitrah manusia yang selalu ingin
berterimakasih kepada sesuatu yang dianggap telah berbuat baik padanya. bersambung
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D