Hubungan Filsafat dan Agama (1)
Agama dan
filsafat sangat berperang penting dalam kehidupan manusia, sejak dahulu para fhilosof
dan agamawan mendiskusikan kedua tema tersebut, yakni agama dan falsafah, akan
tetapi banyak diantara fhilosof dan agamawan menolak akan adanya hubungan
antara falsafah dan agama. sebagian agamawan meyakini bahwa agama adalah
hukum-hukum yang bersifat wahyu yang diturunkan oleh tuhan, agar manusia bisa
mendapatkan ketenangan, kebahagiaan dan jalan menuju kesempurnaan, sedangkan
filsafat hanyalah berkisar pada pembahasan alam akal untuk memahami hakikat
sesuatu. Adapun sebagian pemikir dan agamawan lainnya meyakini bahwa filsafat
dan agama memiliki hubungan yang sangat erat, bahkan keduanya tidak bisa
dipisahkan, karena keduanya membahas mengenai eksistensi dan esensi sesuatu. Sebelum
kita membahas lebih jauh mengenai hubungan antara filsafat dan agama terlebih
dahulu kita akan menjelaskan secara umum mengenai pengertian filsafat dan
agama.
PENGERTIAN FILSAFAT DAN AGAMA
Pengertian
filsafat
Falsafah berasal dari bahasa Yunani. Dalam
bahasa Arab, kalimat ini merupakan kata benda-kerja (mashdar) yang diimpor dari kata philosophia,
secara etimologi falsafa terdiri dari dua
unsur kata yakni fhilo dan sophia;
atau fhilia dan sophia. fhilo bermakna cinta, dan sophia
bermakna
kebijaksanaan atau ilmu. Oleh karena itu, philosophia berarti ’cinta kebijaksanaan atau cinta pengetahuan’. Plato menyebut Socrates sebagai
seorang philosophos (filosof) dalam artian seorang pencinta kebijaksanaan.
Filsafat merupakan usaha untuk memahami alam semesta
dalam hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup
dijangkau dengan panca indera manusia. Bidang filsafat sangatlah luas dan
mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat
berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar
alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya.
Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafat adalah
rasionalitas dan Obyek materinya mencakupi materi dan non materi.
Metode filsafat adalah menyorot realitas sebagaimana ia
realitas dalam artian mengungkap kebenaran dengan memandang sesuatu sampai pada
akarnya. Menurut istilah Fhilosof terdahulu, Orang yang berfilsafat yaitu orang
yang memahami segala bidang pengetahuan yang bersifat rasional (aqli), salah
satunya adalah metafisika.
Pengertian Agama
Agar kita bisa memahami lebih dalam pengertian agama, saya mengutip beberapa defenisi agama yang kelihatan berbeda akan tetapi
memiliki makna yang satu. Dalam buku aqidah islamia karya Taqim Misbah Yazdi disebutkan agama dengan dua pendekatan yaitu pendekatan etimologi dan
pendekatan terminologi. Secara etimologi Agama berasal dari bahasa arab yaitu
din yang bermakna ketaatan dan balasan. Secara terminologi din berarti iman
kepada pencipta manusia dan alam semesta serta kepada hukum-hukum praktis yang
sesuai dengan keimanan tersebut.
Menurut Hocking, agama merupakan obat dari kesulitan dan kehawatiran yang
dihadapi manusia, sekurang-kurangnya agama mampu meringankan beban dan
kesulitan manusia.
Dalam bahasa sansekerta, agama secara etimologi terdiri dari dua unsur kata
yaitu A dan gama, A yang bermakna tidak dan gama bermakna kacau, jadi agama
adalah tidak kacau. Secara terminologi agama adalah sebuah sistem yang mengatur
manusia agar tidak terjadi kekacuan.
Berdasarkan beberapa defenisi diatas, kita sampai pada
satu kesimpulan bahwa Agama merupakan
sarana atau jalan yang disediakan oleh tuhan agar manusia bisa sampai pada
tujuan penciptaannya yaitu kesempurnaan.
Pada hakikatnya, manusia yang menyadari pentingnya
agama akan berusaha dan mengerahkan seluruh pikirannya untuk mencari agama yang
hak. seseorang dalam melakukan pencarian agama berangkat dari dua faktor yaitu
pandangan dunia dan ideologi.
Pandangan dunia yaitu hasil penafsiran terhadap alam
semesta sebagai sebuah keberadaan yang dinamis dan tak terpisahkan satu sama
lain. Ada pun ideologi adalah sebuah konsep yang dihasilkan dari pandangan
dunia mengenai sikap praktis manusia. (bersambung)
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
mau nanya mas. apakah akal atau raasionalitas manusia adalah media untuk memahami teks-teks agama? kalau memang ia, berarti kita bisa menyimpulkan bahwa rasionalitas adalah pabrik dan agama adalah bahan baju yang dikelolah oleh pabrik..
ReplyDeleteiya betul sekali. rasionalitas adalah alat yang digunakan untuk memahami teks-teks agama.
Delete