KETIKA DARAH SYAIKH NIMR TUMPAH DI ARAB SAUDI
Entah ini hukum Sunnah Tullah atau
bukan, tapi yang pastinya kebenyakan tokoh gerakan yang betul-betul memahami
nilai-nilai kemanusia tidak dibiarkan hidup oleh sekelompok orang. Mereka
dilarang terlalu lama mencicipi menu makanan yang disajikan tuhan di alam
semesta ini.
Semua tokoh gerakan yang
memperjuangkan hak asasi manusia dianggap musuh oleh pemerintah tirani.
Keberadaan mereka merupakan ancaman besar yang bisa melengserkannya dari
jabatan. Mereka bagaikan ular berbisa yang setiap saat bisa memangsanya.
Pemerintah sangat memahami bahwa
orang-orang yang membenci ketidak adilan dan berusaha membuka mata masyarakat
akan kedazaliman adalah Virus mematikan. Keberadannya akan menjadi mala petaka
yang bisa merenggut nyawa mereka. Kata-katanya akan mengobarkan api Revolusi
dalam jiwa masyarakat sehingga bangkit melawan ketidak adilan.
Selama ini saya menyakini bahwa
pemerintah hanya memushi orang-orang yang secara terang-terangan menghasut
masyarakat untuk melakukan perlawanan. Seperti Munir, Ahmad
Yani , Che Guevara, Murtadha Muthahari. Tapi setelah saya membaca
berita diberbagai media sosial, keyakinan saya berubah. Ternyata pemerintah
tidak hanya memusuhi para penghasut, tetapi mereka juga memusuhi para
pengkritik. Sebagaimana eksekusi yang dilakukan pemerintah arab terhadap Syaikh
Nimr.
Sosok yang dieksekusi pemerintah arab
itu adalah ulama yang suka berbagi pengetahuan dan mengajak pada kebenaran. Kebahagiaanya
ketika melihat orang disekitarnya hidup harmonis dan bersedih ketika melihat kezaliman.
Dia bukanlah orang yang suka menghasut masyarakat untuk melakukan perlawanan
kepada pemerintah, apalagi menyeru untuk mengangkat senjata. Beliau hanyalah mengkritik
sistem pemerintahan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusian dan ajaran
suci Muhammad SAW. Beliau adalah orang yang patuh
terhadap ajaran Nabinya, konsisten dalam menjalankan ibadah, menyeruh pada
kebaikan dan mengajarkan nilai-nilai Ilahia.
Yaa!!!! Ini adalah salah satu kesalahan
besar yang pernah dilakukan Arab Saudi.
Eksekusi Syaikh Nimr akan melahirkan reaksi besar-besaran dari Seluruh manusia tertindas di belahan dunia,
khususnya orang-orang yang memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. Darahnya akan menjadi simbol perlawanan
terhadap penyimpangan sosial. Kematianya akan melahirkan jiwa-jiwa Revolusioner
yang betul-betul berjuang demi tegaknya keadilan walaupun nyawa sebagai
taruhannya.
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas