Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Aku cinta Al-Qur'an: Menerjemahkan teks Al-Qur'an dalam tarian tangan

Rumah Mengaji

Ya Thoybah Ya Thoybah Ya Dawal Ayaana, Isytaqnalik Wal Hawa Nadaana. Ya ’Ali Yabna Abi Tholib. Minkumul Masdarul Mawahib. Ya Turo Hal ’Uro Li Haajib, ’Indakum Afdholul Ghilmana. Ya Thoybah Ya Thoybah, Ya Dawal Ayaana. Isytaqnalik Wal Hawa Nadaana.  Astadil Hasan Wal Husaini, ’Ilanna Biqurrot ’Aini, Ya Syabbal balul Jannataini, Jaddukum Shohibul Qur’ana.

Semesta Alam berbahagia menyambut kehadiranmu. Pepohonan berdendang mengikuti irama melodi yang dimainkan Burung-burung. ombak di lautan pun tak mau kalah, ia menghantamkan dirinya ke karang untuk menciptakan lirik tersendiri, ikan-ikan menari dengan lincah, ubur-ubur turut meramaikan dengan tarian ala jaipong.

Disudut-sudut kabupaten Gowa, terlihat sebuah rumah kayu ditengah luasnya hamparan sawa desa Taeng . Rumah itu dihuni sekelompok Pecinta rasulullah SAW yang sedang mengoncang arsy. Lantunan pujian akan kemuliaan sang dokter spiritual menggelegar keangkasa mengetuk pintu langit, mengundang para malaikat untuk hadir meramaikan . gerakan tanganya mengisyaratkan kandungan kitab suci Al-Qar’an. 

Para Pelajar sedang menunggu giliran untuk tampil
Shalawatan

Masyarakat sekitar menyebut rumah itu sebagai tempat mengaji. Metode yang mereka gunakan dalam mengajar jauh berbeda dengan metode yang kita dapatkan di kampung-kampung. Mereka menamai Metodenya dengan istilah gerakan isyarat. Para murid dituntut untuk melantunkan ayat suci Al-Qur’an seraya menerjemahkannya dalam bentuk tarian tangan.

Rasa ingin tahu mengenai sejarah munculnya gerakan tersebut melahirkan beberapa keraguan dibenak saya. Tak tahan rasanya dihantui beberapa pertanyaan sehingga saya memberanikan diri untuk menemui pimpinan mereka guna menanyakan beberapa hal seputar metode isyarat.

Ternyata, metode gerakan isyarat yang dipimpin oleh Ustadzah Sa’dia mendapat respon positif dari masyarakat. hampir di seluruh penjuru tanah air, mengundang beliau untuk mengisi acara-acara seminar dan sekaligus mengadakan pelatihan. beliau sangat bersyukur karena bisa memberikan kontribusi kepada negara untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang cinta Al-Qur’an.

Tapi sangat disayangkan, metode yang dirilis sejak beberapa tahun lalu itu diklaim oleh sekelompok orang sebagai penemuan mereka. Awalnya, Ustadazah Sa’dia tidak terlalu menghiraukan hal itu karena beliau punya hak cipta sebagai bukti. Siapa sangka, orang-orang yang tadinya hanya sebatas mengklaim kini berusaha membuat hak cipta atas nama mereka.

Tentu ini merupakan masalah besar bagi kedua bela pihak. khususnya bagi Ustadazah Sa’dia sebagai perilis pertama metode gerakan isyarat. kalau kasus ini diserahkan ke pangadilan dan Ustadzah Sa’dia terbukti pemilik atau perilis pertama metode tersebut maka orang yang mengklaim akan menganti rugi kurang lebih Rp 1 milayar.

Tapi Ustadzah Sa’dia bukan tipe orang yang cinta akan pluss sehingga beliau tidak mau menyerahkan kasus itu kepengadilan. Beliau lebih mendahulukan cinta damai, apa lagi orang yang mengklaim itu adalah seperjuangan beliau di pesanteren.

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

BERGABUNGDENGAN PERCAKAPAN

0 komentar:

Post a Comment

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D