Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Haruskah Kita meneladani Rasulullah SAW?

Idola adalah sosok yang memiliki nilai lebih bagi pengemarnya. Orang-orang terkadang keluar dari eksistensinya karena pengaruh sang idolah. mulai dari segi penampilan, prestasi, tingkah laku semuanya mengikut pada sosok yang diidolakan.
Sebagaimana yang kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, begitu banyak orang yang sangat fanatik terhadap idolanya. Mereka selalu ingin terlihat seperti sang idola. dari ujung kaki hingga ujung rambut didesain sesuai penampilan sosok yang diidolakan. sehingga tak jarang kita temukan orang-orang yang keluar dari eksistensinya.
Fenomena seperti ini banyak terjadi dikalangan Remaja, terutama mahasiswa dan pelajar. hal-hal seperti ini merupakan ekspresi dari kecintaan terhadap sosok yang diidolakan. ketika Seseorang menyenangi satu sosok maka ia akan berusaha mencontoh sosok tersebut. Misalnya, orang yang mengidolakan Niji, mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendesain dirinya agar nampak seperti Niji. Mulai dari rambut, pakaian, tutur kata, berjalan, semuanya diadopsi dari Niji. sehingga lahirlah manusia-manusia duplikat yang sulit memahami siapa dirinya.
Pada dasarnya, sosok yang diidolakan bisa memberikan pengaruh positif dan bisa juga memberikan pengaruh negatif, Tergantung karakteristik sosok yang kita idolakan. Yang menjadi problem terbesar, kita lebih memilih meniru atau mengidolakan sosok yang memberikan pengaruh negatif terhadap pola kehidupan kita. Kebanyakan diantara kita, lebih memilih mengidolakan para artis yang jelas-jelas memiliki kararteristik yang keluar dari nilai-nilai moral.
Mengidolakan seseorang merupakan suatu kemestian. Tetapi perlu diperhatikan, kita harus jeli dalam menentukan sang idola. Dalam artian, kita harus melihat seberapa besar pengaruh positif yang diberikan sosok yang kita idolakan. Kalau ternyata pengaruf negatif yang lebih dominan maka kita harus mencari sosok lain yang lebih besar pengaruh positifnya ketimbang pengaruh negatifnya. Karena bisa berakibat fatal ketika kita salah menentukan idola..kita bisa saja ikut-ikutan keluar dari nilai-nilai moral apabila sosok yang kita idolakan tidak mencerminkan kebaikan.
Nah!!!! Terkadang kita menentukan sang idola berdasarkan kesukaan kita, tanpa menganalisa terlebih dahulu seberapa besar pengaruh positif yang disumbangkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kebanyakan orang kehilangan orentasi hidupnya atau kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya karena salah menentukan idola.
Dari segi pola hidup, Kita bisa membandingkan antara orang yang mengidolakan artis dengan orang yang mengidolakan Sukarno. Orang-orang yang mengidolakan artis akan cenderung melakukan sesuatu yang hanya berkaitan dengan kehidupan hedonismenya. Sedang orang-orang yang mengidolakan Sukarno lebih cenderung melakukan sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak.
 Selain itu, ada juga orang yang mengkalim mengidolakan seseorang tapi prilakunya tidak menunjukan bahwa dia betul-betul mengidolakan sosok tersebut. sebagaimana yang kita saksikan, banyak orang yang mengklaim dirinya sebagai orang yang mengidolakan Rasulullah SAW, tapi mereka malah melakukan sesuatu yang keluar dari ajaran beliau. Seperti mengolok-olok, menghina, mencacimaki orang-orang yang tak bersalah. Ini jelas-jelas keluar dari ajaran suci Rasulullah SAW dan bertentangan dengan kepribadian Suci beliau. Yang diabadikan dalam kitab suci Al-Qur’an.

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

BERGABUNGDENGAN PERCAKAPAN

0 komentar:

Post a Comment

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D