Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Manusia Dalam Pandangan Rumi


Manusia merupakan suatu maujud (keberadaan) yang memiliki keistimewaan tersendiri ketimbang keberadaan yang lain. Selain memiliki akal, ia juga memiliki potensi kekuatan yang sangat luar biasa yang membuat keberadaan yang lain tunduk padanya.

Rumi ketika menjelaskan tentang manusia, beliau berkata: Manusia adalah inti dari alam dan himpunan sifat alam. Dalam jisim yang kecil itu, tergambar keadaan alam berupa berbagai kebaikan dan simpanan keajaiban dan keindahan. Manusia adalah atom yang terbias oleh matahari. Jika matahari terbit, maka sosok bintang-bintang pun lalu tidak tampak. Manusia adalah setetes kecil yang kepadanya dituangkan lautan ilmu. Dan tiga hasta jisim manusia ternyata mampu menampung dunia. Manusialah yang menjadi tujuan penciptaan. Karena dialah alam diciptakan. Manusia adalah sebuah kutub, yang sekiranya dikelilingi oleh lingkaran dunia, sehingga apa saja yang ada di alam ini merasa iri kepadanya. Dan Allah telah mewajibkan semua yang ada di dunia ini untuk taat kepada manusia.

Ia juga berkata;”sesungguhnya segala keindahan dan kesempurnaan diciptakan hanyalah karena engkau. Semua berada di sekelilingmu. Kamulah yang membuat malaikat merasa iri. Kamu tidak memerlukan keindahan pinjaman, sebab kamu adalah keindahan dunia. Kamu adalah perantara perjanjian. Kamu adalah bait kasidah. Manusia adalah Jauhar (esensi), sedangkan falak adalah Arad (non-esensi). Segalanya selaian dirimu hanyalah cabang dan bayangan. Semua yang ada di dunia ini telah diwajibkan untuk berkhidmat kepadamu. Dan tercela sekali bagi Jauhar, bila ia tunduk kepada Arad.”

“Sesungguhnya manusia adalah pantulan bagi sifat-sifat Allah. Manusia adalah cermin yang jujur, yang di dalamnya akan tampak tanda-tanda kekuasaan-Nya.”

“Segala kesempurnaan dan keindahan yang terlihat pada diri manusia merupakan pantulan sifat-sifat Allah. Di dalamnya ilmu, keadilan, dan kelembutan Allah terpantul dengan jelas, sebagaimana memantulnya cahaya bintang kejora pada air yang mengalir. ( Jalaluddin Rumi Sufi Penyair Terbesar)

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

BERGABUNGDENGAN PERCAKAPAN

0 komentar:

Post a Comment

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D