Analisis Media Massa: Pena dan Pisau Analisa II
Metode analisis
Ada beberapa metode yang digunakan
untuk menganalisa berita, yaitu analisis isi (content analysis), analisis
bingkai (frame analysis), analisis wacana (disccourse analysis), dan analisis
semiotik (semiotic analysis). Secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Analisis Isi
Analisis isi berhubungan dengan isi
komunikasi dan dilakukan terhadap keseluruhan pesan seperti pada kata, kalimat,
paragraf, space, waktu dan tempat penulisan dan sebagainya sehngga dapat
diketahui isi pesan secara keseluruhan. Objek analisis isi adalah isi
komunikasi secara gramatikal.
2. Analisis
Framing
Analisis framing (frame analysis)
berusaha untuk menentukan kunci-kunci tema dalam sebuah teks dan menunjukkan
bahwa latar belakang budaya membentuk pemahaman kita terhadap sebuah peristiwa.
Dalam mempelajari media, analisis bingkai menunjukan bagaimana aspek-aspek
struktur dan bahasa berita mempengaruhi aspek-aspek yang lain dan merupakan
dasar struktur kognitif yang memandu persepsi dan representasi realitas untuk
membongkar ideologi di balik penulisan informasi.
3. Analisis wacana
Analisis wacana menekankan pada
konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna.
Bahasa tidak dipahami sebagai medium netral yang terletak di luar diri si
pembicara. Bahasa dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk
subyek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di
dalamnya. Oleh karena itu analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang
ada dalam setiap proses bahasa; batasan-batasan apa yang diperkenankan menjadi
wacana, perspektif yang mesti dipakai, topik apa yang dibicarakan. Wacana
melihat bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan. Karena memakai
perspektif kritis, analisis wacana kategori ini disebut juga dengan analisis
wacana kritis.
4. Analisis
semiotik
Merupakan studi sistematis mengenai
produksi dan interpretasi tanda, bagaimana cara kerjanya dan apa manfaatnya
terhdapa kehidupan
Mencari jati diri Pers Mahasiswa.
Entitas Pers Mahasiswa berada pada dua
posisi yang saling tarik ulur yaitu antara kebebasan dunia akademik dan
kebebasan pers. Penghayatan tentang kebebasan akademik amat menolong untuk
memahami dan mempraktekkan kebebasan pers. Kedua hal ini mempunyai kesamaan
dalam hal pengakuan terhadap kebebasan untuk mengembangkan dan mengekspresikan
ide, pemikiran serta kebertanggungjawaban. Seperti halnya pers profesional,
maka pers mahasiswa mesti mengawal kebebasan tersebut dengan praktek
kebertanggungjawaban. Di sinilah pers mahasiswa berlatih diri mempraktekkan
prinsip objektivitas, menegakkan akurasi, menerapkan prinsip balance
dalam pemberitaan dan tulisan, menjauhi kabar bohong dan fitnah, Dengan kata
lain, pers mahasiswa merupakan lahan yang kondusif untuk menjiwai etik dan
spirit pers yang sesungguhnya.
Sebagai bagian kecil dari sebuah arus besar
dunia pers nasional, bahkan dunia. Pers mahasiswa memiliki segmen tersendiri
dan memiliki peluang lebih di banding pers umum dengan mengambil segmen plural
yang terdapat dalam komunitasnya. Karena secara spesifik Pers Mahasiswa
mempunyai tanggung jawab dalam; pertama, Pers mahasiswa merupakan media
ekspresi tempat mengemukakan pikiran dan pendapat di kalangan komunitas
mahasiswa sebagai bagian dari komunitas akademis. Kedua, pers mahasiswa
juga merupakan lahan penyemaian (breeding ground) bagi tumbuh kembangnya
pelaku pers profesional. Ketiga, pers mahasiswa menjadi “kawasan
penyangga” (buffer zone) kebebasan pers di suatu masyarakat. Keempat,
pers mahasiswa diharapkan oleh masyarakat luas mencerminkan keunikan dalam isi
pesan yang tidak dapat diakses dimana-mana di tempat lain, tapi hanya ada di pers
mahasiswa, karena domisilinya yang khas di lingkungan universitas. Dengan
demikian semoga sedikit pemahaman mengenai fungsi dan analisis pers diatas
diharapkan mampu dijadikan jalan untuk menentukan arah orientasi paradigmatis
untuk membawa gerbong pers mahasiswa menuju proses pencapaian demokratisasi dan
kesejahteraan sesungguhnya. (selesai)
Oleh:
Sholeh Fasthea
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
Izin share ya bang!! Tulisannya menarik
ReplyDelete