Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Mahatma Gandhi dan Konsep Ahimsa


Egoisme berlebihan meruntuhkan nilai-nilai kemanusiaan. Nafsu amarah terlalu cepat menguasai diri, melalaikan tugas dan tanggungjawab sebagai khalifah. Menganggap diri paling benar menjadi hal yang lumrah di kalangan kaum intelektual, membuat lupa akan hakikat keilmuan. Doktrin agama membentuk manusia-manusia patuh, walaupun pada hal-hal yang bertentangan dengan fitrah. Ajaran yang dikoarkan-koarkan sebagian pemuka agama, menjadi pemicu lahirnya kekerasan. Teriakan perlawanan kaum tertindas yang terekam dalam sejarah hanya tinggal kenangan, digantikan dengan teriakan-teriakan kepalsuan berbungkus agama. Maka jangan heran, kalau hari ini, orang mulai jenuh dengan keberagamaan nya dan mencari jalan lain untuk menunaikan cita-cita insani nya, karena yang tampak dari sang teladan hanyalah topeng kepalsuan.

Saat Mahatma Gandi berhasil memprakarsai perjuangan Ham di Afrika Selatan, ia kembali ke India lalu bergabung dengan Indian National Congress. Pada tahun 1920, ia mengambil alih kepemimpinan Indian National Congress dan berhasil mengantarkan india pada kemerdekaan setelah sekian lama dijajah oleh Inggris.[1] Ketaatannya pada ajaran agama Hindu yang cinta damai[2], termanifestasi dalam bentuk perlawanannya pada penjajah. Sejarah merekam bahwa Gandi adalah tokoh pejuang yang mengatasnamakan cinta kasih. Ia melawan dengan kasih sayang, bukan dengan senjata, sebagaimana yang dilakukan Ce Guevara. Teriakan motto perlawanannya adalah anti kekerasan, karena melawan para tirani dengan kekerasan justru akan melahirkan penindasan baru.[3]

Inilah ajaran Agama yang ia terapkan dalam konsep perjuangannya melawan penindas. Larangan membunuh, anjuran mengasihi, saling menghormati dan menghargai, menjadi landasan perlawanannya. Konsistensi nya terhadap paham Ahimsa menjadikannya sosok yang sangat dirindukan dan dibanggakan para aktivis kemanusiaan

Ketaatannya pada ajaran Hindu, bukan penghalang untuk menyukai ajaran agama lain. Ia tak pernah membedakan antara agama Hindu, Kristen, dan Islam, karena semuanya dianggap benar. Penghargaannya pada agama lain sama tingginya dengan penghargaannya pada agamanya sendiri.

Ia meyakini, paham ahimsa (non kekerasan) adalah kekuatan paling ampuh yang tersedia bagi semua makhluk. Paham tersebut jauh lebih hebat dibandingkan senjata penghancur terhebat yang pernah ada. Setiap pembunuhan yang dilakukan terhadap sesama manusia, dengan alasan apapun, merupakan dosa terhadap kemanusiaan. Penganut paham Ahimsa harus membangun kesanggupan untuk rela berkorban tanpa pamrih, agar ia terbebas dari rasa takut. Sebab, tak ada yang perlu ditakuti kecuali kekuatan tuhan. Manusia mencari perlindungan dan pertolongan hanya kepada tuhan bukan pada yang lain. Tidaklah disebut pantang kekerasan jika seseorang hanya mencintai orang yang mencintai dirinya. Sebab, penganut paham Ahimsa yang sesungguhnya pasti rela mencintai orang yang membencinya.[4]

Inilah potret tokoh pejuang kemanusiaan yang sejati. Menjadikan nilai-nilai suci ajaran agama sebagai landasan pergerakannya. Kesadarannya akan peran agama dalam kehidupan sosial, menjadikannya sosok yang dicintai dan dikagumi banyak orang. Namanya abadi dalam sejarah perjuangan kaum tertindas, dan terukir indah dalam jiwa-jiwa kaum lemah. Ia menganjurkan untuk saling mengasihi tanpa dibatasi sekat-sekat perbedaan. Karena menurutnya, semua manusia, apa pun agamanya, harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai.


[1] Heru Setyaka, Berjuang dengan Cinta dan Kasih Sayang, (Jogjakarta: BUKUBIRU, 2013), hlm. 19.
[2] Eknath Easwaran, Noviolent Soldier Of Islam, (Yogyakarta: Bunyan, 2008), hlm. Prolog 9.
[3] Heru Setyaka, Op, Cit. hal. 107.
[4] Heru Setyaka, Op, Cit. hal. 24.

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

JOIN CONVERSATION

1 komentar:

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D