Lelaki tua dan seorang bocah
Penapancasila.top- Seorang lelaki berambut putih,
berbadan bungkuk, berjalan menuju gerobak sepeda serambi membawa kresek merah
yang disodorkan bocah kecil berusia 8 tahu. Kresek merah berisikan nasi, lauk
dan air putih itu ia gantung dekat setir yang terbuat dari besi bundar. Kresek
merah seakan telah memboking tempat itu. Setiap menjalankan misinya sebagai
tukang sampah, kresek merah selalu berada di terlihat di tempat tersebut.
Saat lelaki tua itu hendak mengambil
sampah warga yang diletakkan di halaman rumah, kata “Assalamualaikum” selalu
terdengar dari lisannya. Terkadang, salamnya tak terbalas. Ya! Mungkin sang pemilik rumah sedang keluar atau
mendengkur. Tapi jawaban salam bukan masalah baginya. Terjawab atau tidak, ia
tetap berjalan menuju tong sampah tanpa menghiraukan
pemiliknya.
Saat sampah-sampah itu mulai menggunung,
Lelaki tua itu mengambil cangkul pengait lalu meratakannya. Terkadang lelaki tua itu Nampak tak berdaya ketika sampah-sampah memenuhi
gerobaknya. Ya, Mungkin karena belum makan atau fisiknya yang sudah lemah
sehingga ia terlihat ngos-ngosan saat mendayu.
Tubuhnya semakin melemah, tenaganya
terkuras habis. Matanya bergoyang dengan lincah seakan mencari sesuatu. saat
gerobaknya mendekat ke pohon besar. Ia turun dari sepedanya dan mengambil
kresek merah lalu berjalan menuju pohon besar yang Nampak seperti surga.
Sesampainya di pohon tua itu, ia
membuka kresek merahnya. Tiba-tiba, terlihat kertas putih di atas Rantang makanan.
Ia mengambil kertas itu dan membuka lipatannya. Saat matanya bergerak mengikuti
nada tulisan, terlihat butiran air menghiasi kedua bola matanya. Mengapa tidak,
keponakan berusia 8 tahun yang setiap pagi menyediakan bekal untuknya, menyampaikan rasa terima kasih karena telah
merawat dan membesarkannya dengan cinta dan kasih sayang.
Ya! Selama ini yang hadir sebagai
sosok orang tua adalah lelaki tua itu. Setiap malam, ia bercerita tentang kisah
para nabi sebagai pengantar tidur.
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D