Teruslah Tersenyum Wahai Bidadari Kacil
Ditengah perjalanan menuju Perintis Kemerdekaan, saya melihat seorang lelaki mengenakan pakaian kemeja biru, gaya rambut belah samping berhias hitam putih sedang mendorong sepeda gerobak yang berisikan 7 karung botol minuman bekas pakai. Lelaki tua itu dikawal dua anak perempuan berseragam SD. Sepertinya, kedua anak itu adalah putrinya. Panasnya sengatan matahari bukanlah hambatan sehingga mereka masih tetap melanjutkan perjalanannya.
Salah satu pengawalnya memasukan tangan dalam Tas jinjing berbahan kresek.
Saat ia menarik tangannya, terlihat botol plastic putih berisikan air Hitam. Dengan
lincah, anak itu membuka penutup botol lalu menyodorkan dengan tangan kanan
kepada lelaki tua yang sedang asik mendorong sepeda gerobaknya.
Lelaki tua itu melepaskan pengangan
tangan kanannya dari besi bundar yang melintang didepannya. Dengan segera ia
menyambut tangan anaknya yang sedang menggenggam botol. Ia mengambil botol itu
lalu meneguknya. Setelah itu, ia mengembalikan botol itu pada anaknya serambi
manampakan wajah yang dihiasi senyum manis.
Anak itu membalas senyuman ayahnya. Ia
menaruh botol itu ketempat semula. Sesampainya di bundaran Samata Gowa, mereka menunuju arah Antang. Dan akhirnya, mereka
lenyap dari pandangannku.
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D