Nek! engkau membuatku malu
penapancasila.top-
Saat saya melintas di jalan M H. Yasin Limpo, Samata. Gowa. Terliahat seorang
wanita bertubuh bungkuk, berkulit kriput, berambut acak-acakan yang berhias
hitam putih, mengenakan kebaya kusut dan sarung bercorak noda sedang berjalan
dengan tongkat bambu ditangannya.
Sesekali ia
menghentikan langkahnya untuk mengais rerumputan di pinggir jalan. Beberapa
menit kemudian, terlihat aqua gelas bekas pakai. Lalu, Ia memasukannya ke dalam
kresek merah di tangan kanannya.
Sepanjang
perjalanan, matanya hanya tertuju pada rerumputan dan sampah yang berserakan di
pinggir-pinggir jalan. Sesekali ia manghadapkan wajahnya pada tong sampah
milik warga setempat. Saat melintas depan kampus II UIN Samata, ia menjadi
pusat perhatian Mahasiswa. Tapi tak satupun yang menaruh kasih padanya untuk
berbagi sedit rejeki. Ya, mungkin karena nenek itu tak menjulurkan tanganya
sehingga para mahasiswa dan pedagang tak bersedakah kepadanya.
Rasa Haru
menyelimutiku saat melihatnya mengangkat dua kresek berisikan tempat
minuman bekas pakai. Perempuan yang berusia sekitar 70 tahun itu, seharusnya
tinggal di rumah beristirahat malah bekerja menjadi pegumpul barang bekas. Ya,
lagi-lagi tekanan ekonomi yang mengharuskanya keluar rumah untuk mencari sesuap
nasi.
Saat tiba di
rumah, saya membuat segelas kopi lalu menuju rumah pohon yang di buat Pak RT di
Taman Kompleks samping kontrakan saya. Saya merenungi peristiwa menyedihkan
yang menimpah nenek itu. fisiknya yang lemah tidak mengalahkan semangatnya
untuk bekerja agar tetap bisa bertahan hidup.
Nenek itu
seakan menitip pesan bahwa setiap manusia harus kerja keras untuk bertahan
hidup. Jangan pernah mengantungkan harapan pada orang lain. Gunakan segala
potensi yang dimiliki. Akal, fisik, adalah senjata utama untuk melawan monster
kehidupan. lemahnya fisik bukanlah alasan untuk bermalas-malasan apalagi tidak
kerja. Maka malula kita yang fisiknya kuat tapi kerjanya sedikit.
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D