Merindukan sosok Bung Hatta
Rasa haru menyelimuti diriku ketika membaca kisah perjalanan hidup seorang wakil presiden yang sampai akhir hayatnya tak mampu membeli sepatu Bally. Sepatu yang tergolong bermerek pada masanya. Bapak proklamator tak mampu membeli sepatu bally karena tabungannya tak pernah cukup. Keperluan rumah tangga dan kerabat selalu menggeser keinginannya untuk membeli sepatu tersebut.
Nampaknya sang rembulan dan bintang yang menemaniku membaca kisah tersebut juga ikut merasakan kesedihan. sang rembulan tak lagi memancarkan cahayanya yang indah, satu persatu bintang lenyap dari pandanganku, sekumpulan awan hitam menyelimuti kota Jakarta.
Secangkir kopi menjadi sahabatku malam itu. Aku merenungi kondisi Indonesia yang semakin hari mendekati pintu kehancuran. Sangat susah menemukan sosok pemimpin yang memiliki pandangan hidup sederhana seperti Bung Hatta. Kebanyakan pemimpin kita sibuk memikirkan cara agar bisa mendapatkan uang lebih banyak lagi, sehingga tak heran apa bila pemimpin kita korupsi besar-besaran.
Yaah,,,, Entah sampai kapan negara ini dipimpin oleh orang-orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan membiarkan masyarakat dalam kemiskinan. Aku sangat yakin bahwa suatu saat nanti akan muncul seorang pemimpin yang betul-betul adil dan amanah dalam menjalankan tugas yang diberikan masyarakat kepadanya dan tidak memikirkan dirinya sendiri tapi lebih memikirkan kesejahteraan masyarakatnya.
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D