Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Pantai Manakarra

Kebanyakan orang memilih malam minggu untuk melepaskan segala beban pikirannya, baik itu urusan kantor, kuliah, sekolah dan perasaan. Sehingga tak heran apabila kita menjumpai kerumunan orang di tempat-tempat tertentu. Seperti Caffe, Studio, Taman dan Pantai.
Malam itu, aku bersama seorang sahabatku mengunjugi suatu tempat yang sesak akan muda-mudi. Berbagai macam merek dan fariasi motor, berbaris di sepanjang jalan bagaikan orang upacara.langkah kaki mengarahkanku pada suatu tempat yang begitu indah. Gemuruh ombak dan angin malam menyejukkan pikiran, cahaya temarang Nampak dari perahu-perahu kecil yang bergoyang mengikuti irama ombak.  Dari kejauhan mataku tertuju pada tugu bertuliskan PANTAI MANAKARRA.
Aku berjalan mengelilingi tugu tersebut. Sepanjang jalan, aku menemukan bungkusan komix dan extra jozz berserakan, rasa penasaran mengantarkanku pada sebuah pertanyaan “loh kok banyak komix dan extra jozz berserakan, emang banyak orang yang batuk atau demam” sahabatku lalu menjawab “ sekarang zaman sudah berubah, dulu orang-orang mengkomsumsi alkohol untuk mabuk-mabukan, sekarang karena harga alkohol mahal sehingga mereka mengunakan komix dan extra jozz”.
Aku melanjutkan perjalananku menuju pagar lalu duduk diatasnya, mataku tertuju pada lautan luas. suara ombak menghantam tembok menciptakan suara merdu, tanpa sadar, rumput laut dan ikan asyik berjoget.
Rasa penasaran menyelimutiku, aku berusaha mencari tau alasan mereka memilih malam minggu untuk melepaskan beban pikiran nya. Charly salah seorang mahasiswa yang aku temui berkata “ karena hari minggu adalah hari libur makanya orang-orang  menghabiskan malam minggunya dengan orang terdekatnya, baik itu pacarnya, keluarganya ataupun kerabatnya”
Asyik berdiskusi dengan Charly, Seorang lelaki berpostur tubuh tinggi bersama seorangwanita berjilbab hitam menarik perhatian orang-orang yang ada ditempat itu. Mereka menampilkan adegan-edengan yang keluar dari nilai-nilai moral.
Muak melihat adegan itu, aku kemudian meminta kepada sahabatku untuk bergegas meninggalkan tempat itu. Sesampainya di rumah, aku melihat sekelompok mahasiswa menghabiskan malam minggunya untuk belajar. Kata-kata falsafah menggelegar keangkasa menarik perhatian para pemikir. Aku duduk di balai-balai yang terletak depan pintu serambi menyimak penjelasan-penjelasan rasional tentang falsafah.
Aku memperhatikan sahabatku yang tengah asyik memandangi seorang wanita hijaber dari belakan, jilbab merah bermerek Zoya menarik perhatiannya.
“ Tar, kenapa perhatianmu hanya tertuju pada wanita yang mengenakan jilbab mereh itu. Emang dia itu siapa” kataku mencoba mencari tau. Dia kemudian menjawab, “kak, dia itu seorang aktivis yang suka berkoar-koar tentang penampilan tapi disisi lain dia tidak sadar dengan penampilanya”. Emang apa yang salah dari penampilannya” kataku mencoba menggali lebih dalam. “kakak tau jilbab yang dia kenakan harganya berapa? Berapa coba, 150 Rb, kan aneh, orang yang suka meneriakkan anti hedonisme tapi disisi lain dia tidak sadar kalau dia juga hedon." Mendengar perkataan itu, aku tertawa terbahak bahak serambi menggeleng-gelengkan kepala.

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

BERGABUNGDENGAN PERCAKAPAN

0 komentar:

Post a Comment

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D