Senjata ampuh milik manusia dikala dilanda musibah adalah doa. Hampir setiap kali cobaan menghampiri, ia senantiasa melantunkan bait-bait doa dengan sejuta harapan. Bahkan setiap upacara keagamaan, doa selalu dipanjatkan. 

Hanya saja terdapat perbedaan dalam lirik doa, ada yang cenderung terang-terangan mengutarakan permintaannya tanpa didahulu pujian atau rayuan. Tanpa kenal basa basi, ia meminta bagaikan raja pada budaknya. Contohnya " tuhan berikan aku rezeki, jagalah aku, sembuhkan penyakitku dan seterusnya. Ungkapan ini menitip pesan perintah, Seakan-akan kita memerintahkan tuhan mengabulkan apa yang diinginkan.

Walaupun secara sadar kita memahami maksud dan tujuan bukan memerintah tuhan melainkan sebagai bentuk kepasrahan dan ketundukan pada sang pencipta.

Selain itu ada juga yang mendahului permintaannya dengan rayuan. Contohnya, wahai Tuhan yang ditangannya segala sesuatu bergantung"  wahai sang pemurah dan pemberi" dan sejenisnya. Doa jenis ini memakai logika sederhana yaitu, ketika permintaan yang didahului pujian besar kemungkinan akan terkabul.

Contoh sederhana ketika kita minta sesuatu pada orang dengan memuji terlebih dahulu mereka akan cenderung memberikan tapi ketika kita langsung mengutarakan niat kita maka yang ada orang akan berfikir dua kali untuk mewujudkan keinginan kita walaupun tidak semuanya seperti itu. Tapi besar kemungkinan diberikan ketika kita meminta dengan merayu terlebih dahulu.

Konsep ini hanya sebatas subjektifitas saya
Mohon diluruskan jika salah. Silahkan komen untuk mendiskusikan wacana ini