benarkah kita mencintai Rasulullah SAW?? memahami pengaruh Public Figure dalam kehidupan sehari-hari
Fitrah dan akal yang ditipkan tuhan pada manusia
adalah alat untuk memahami realitas. Konsepsi akal yang bersumber dari
pengamatan inrawi akan melahirkan suatu konsepsi yang disebut sebagai konsep
iktibari (buatan manusia). Dengan konsep iktibari inilah kemudian muncul
teori-teori dan alat-alat yang mempermudah langkah manusia serta menciptakan
hubungan harmonis antar individu. Akan
tetapi, konsep iktibari yang dihasilkan akal harus bersandar pada nilai-nilai
ilahiah, karena bisa berakibat fatal apabila tidak bersandar pada nilai-nilai
tersebut.
Konsep iktibari yang tidak bersandar pada
nilai-nilai ilahia cenderung mengarah pada pemenuhan hawa nafsu. dalam artian,
segala sesuatu yang dihasikan akal akan digunakan pada hal-hal yang keluar dari
nilai-nilai kemanusiaan, contohnya. Seseorang menemukan teori baru yang bisa
mempermudah gerak manusia seperti HP, kemudian orang yang menemukan Hp tersebut
berniat untuk menjadikan hp untuk transaksi narkoba. Maka ini sangat jelas
bertentangan dengan nilai-nilai ilahia dan akan memperluas kerusakan moral.
Bukan cuman itu, seseorang yang hanya berperan
sebagai pengguna juga harus bersandar pada nilai-nilai ilahi, sebagaimana sang
penemu teori tadi. Karena tak ada bedanya antara penemu dan pengguna dalam
hal penggunaan. Orang yang hanya berperan sebagai pengguna juga harus
mengunakan penemuan tersebut sesuai dengan nilai-nilai ilahia.
Seiring berkembangnya zaman, Sebagian orang telah
berhasil menggunakan akalnya sampai pada level tertentu. Mereka sudah mampu
menemukan dan menciptakan sesuatu dengan menghubungkan beberapa partikel.
Contohnya, laptop, Hp, alat Transportasi , dan lain sebagainya.
Penemuan-penemuan ini memberikan kontribusi besar pada manusia karena dengan
penemuan tersebut langkah manusia semakin dipermuda.
Dalam salah satu Filem barat yang berjudul LUCY,
dikisahkan seorang wanita melebur dengan waktu karena berhasil mengunakan
akalnya pada level 100%. Ini menunjukan bahwa seseorang yang memaksimalkan
kekuatan akalnya akan menjadi manusia super.
Akan tetapi, Problem terbesar yang kita hadapi hari
ini adalah penggunaan sesuatu yang cenderung pada kerusakan. Terkadang kita
melihat seseorang menggunakan motor dengan tujuan mencuri, bukan untuk mencari
nafkah. Penggunaan seperti ini sangat jelas bertentangan dengan nilai-nilai
fitrawih manusia. Orang-orang seperti ini dikategorikan sebagai orang yang
telah kehilangan harta berharganya yaitu Public Figure.
Tak dapat dipungkiri bahwa, Public Figure sangat
berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melihat tingkah laku, maka Kita
bisa membedakan antara orang-orang yang memiliki Public Figure yang baik dengan
orang-orang yang memiliki Public Figure yang buruk.
Orang-orang yang Public Figurenya baik, mereka akan
cenderung melakukan sesuatu yang baik pula sebagaimana yang dicontohkan Public Figurenya. Berbeda halnya
dengan orang-orang yang Public Figurenya buruk, mereka cenderung melakukan
sesuatu yang buruk pula sebagaimana yang dicontohkan Pablik figurnya. Maka dari
itu, kita mesti jeli dalam menetukan Public Figure.
Yang menjadi peroalan adalah banyak orang yang
mengklaim dirinya memiliki Public Figure yang baik tetapi tingkah lakunnya
tidak menunjukan bahwa dia betul-betul memiliki Public Figure. Pada dasarnya,
mengklaim diri sebagai orang yang memiliki Public Figure yang baik harus
diselaraskan dengan prilaku. Dalam artian, kita mesti membuktikan klaim kita
dengan mencontoh prilaku Public Figure kita.
Contohnya, kita mengklaim bahwa Rasulullah SAW
adalah Public Figure kita, untuk membuktikan klaim tersebut kita mesti
mencontoh apa-apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Ketiak Rasululla SAW
dikenal dengan Ahlaq yang mulia maka kita sebagai orang yang mengkaim bahwa
Rasulullah SAW adalah Public Figure kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk
tidak mengikuti ahlaq beliau.
Ketika kita mengkalim sebagai orang yang menjadikan
Rasulullah SAW sebagai Public Figure, tapi dalam kehidupan sehari-hari, kita
tidak mencontoh Rasulullah SAW atau bertentangan dengan prilaku beliau, maka
sama halnya kita mencoreng nama baik serta ajaran beliau. karena Para
musuh-musuh Islam akan menjadikan itu sebagai alasan untuk menjelek-jelekkan
ajaran Rasulullah SAW.
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
Izin untuk dibagikan bang
ReplyDelete