Wah! Aktivis kampus menghilang, Apakah kalian melihatnya?
Penapancasila.top- Memang aneh
ketika kita melihat seseorang menyukai semasa jenisnya. Karena, binatang ternak
yang jelas-jelas tidak memiliki akal bisa membedakan antara betina dan jantang
dan mereka bersetubuh dengan lawan jenisnya bukan sejenisnya. Tapi menurut saya,
itu tidak terlalu aneh dibandingkan mahasiswa dan para aktivis yang hanya duduk
manis membiarkan pihak kampus meniadakan pengkaderan dan demo.
Universitas yang
dijuluki sebagai perguruan tinggi
berbadan hukum (PTMBH) kini menjadi virus mematikan. Para mahasiswa dilarang
untuk melakukan kaderisasi dan demo tanpa alasan yang jelas. Kampus yang
seharusnya menjadi super hero yang membasmi kebodohan, penindasan dan kesewena-wenangan
malah menjadi pusat perbelanjaan.
Aturan yang
dikeluarkan kampus telah berhasil memenjarakan mahasiswa dan aktivis di tempat
yang tak dapat ditembus oleh cahaya. Aktivis dan mahasiswa ketakutan, penjara
itu nampak seperti bangunan di film-film horor. Tak ada yang berani bersuara,
karena bisa memicu kedatangan Sundel Bolong yang bisa menjadikan mereka
santapan makan malam.
Ya, mahasiswa
dan aktivis hanya bisa berdiam diri menyaksikan pihak kampus mengikatkan rantai
di leher mereka. Sekali saja mereka mengamuk maka tamatlah riwayatnya. Ketika
ada seorang mahasiswa yang mencoba melanggar aturan tersebut maka status
kemahasiswaannya akan dicopot atau di dikeluarkan. Ya, hari ini kampus nampak seperti binatang buas yang siap siaga
menerkam mangsanya.
Kampus yang dianggap
sebagai wadah untuk menciptakan generasi penerus yang memiliki kualitas
intelektual dan spiritual yang akan memimpin Indonesia menuju negara merdeka,
hanya bisa menciptakan kader-kader duplikat. Kampus yang seharusnya menciptakan
kader-kader cerdas yang peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan, malah
mengarahkan mahasiswanya menjadi budak perusahaan.
Kapitalisme yang
selama ini nampak seperti setan di film
film horor kini berubah wujud menjadi
bunglon yang bisa menyesuaikan diri dimanapun ia berada. Ketika ia
berada di atas pohon maka kulitnya
berubah menjadi hijau , dan ketika berada di tanah, maka ia akan menyesuaikan
warna kulitnya dengan tanah. Begitu juga kapitalisme, Dulu mereka hanya berhasil
masuk ke dalam pengelolaan sumber daya alam dan mereka seolah-olah malaikat
pembawa keberuntungan bagi masyarakat. Tapi
sekarang, mereka juga berhasil merasuk ke dalam lembaga pendidikan. Sekarang,
kampus tidak hanya bertujuan untuk mencetak insan yang memiliki kualitas
intelektual dan spiritual, tapi juga mencetak insan yang memori otaknya
dipenuhi fail-fail untung rugi.
Matinya
kaderisasi kampus dan adanya pelarangan
melakukan demo adalah awal kehancuran negara. kaderisasi kampus adalah
salah satu wadah pengembangan intelektual yang bertujuan untuk menciptakan
generasi yang memiliki daya kritis dan kemampuan analisis. Dan kaderisasi, juga
sebagai media pembelajaran untuk mengelola suatu lembaga. Maka dari itu, ketika
kaderisasi dimatikan maka akan lahir generasi-generasi perusahaan yang sewaktu
kuliah hanya mengejar IPK. Sedangkan Demo adalah salah satu bentuk protes
terhadap suatu kebijakan yang dianggap menyimpang atau salah jalur. Dan ketika
itu dimatikan, maka para penjahat yang bersembunyi di balik jas negara akan
merdeka
Satu-satunya
Sosial Control yang bisa diharapkan hari ini adalah mahasiswa, karena DPR,
kebanyakan tidur pada saat sidang soal rakyat, dan Pers dikendalikan oleh
orang-orang berkantong tebal.
Para mahasiswa,
khususnya yang bergelut di organisasi pergerakan harus mengambil langkah konkret
untuk menyikapi permasalahan ini. Seseorang yang digelari sebagai mahasiswa
memikul tanggung jawab besar yang mengharuskannya untuk bertindak. Mahasiswa adalah
kaum intelektual, dan kaum intelektual sejati tidak akan pernah membiarkan
ketidak adilan dan kekacauan terjadi di sekitarnya.