Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Teruslah Menyalah Wahai Lilin Harapan


penapancasila.top- Seorang anak kecil bermimpi berada dalam ruangan yang gelap gulita. Hanya ada empat lilin yang menjadi penerang ruangan itu. Ketika air turun dari langit dengan deras, seketika itu datanglah angin kencang dengan hembusan dahsat sampai mematikan lilin pertama yang bernama “Lilin perdamaian”.
Ruangan tampak redup semenjak padamnya lilin perdamaian. Anak kecil itu ketakutan karena hanya tersisa tiga lilin. Lalu hembusan angin kencang kembali mematikan lilin kedua yang bernama “ Lilin Iman “.

Anak kecil itu menjerit histeris, ruangan yang tadinya temarang kini mulai redup. Tak ada satupun yang terlihat jelas semuanya nampak bagaikan hantu yang membayang-bayangi. Kini hanya ada dua lilin yang bertahan menerangi ruangan yang nampak bagaikan rumah di filem-filem horor itu.

Ketika hujan semakin lebat, angin pun tak mau kalah. Ia menghembuskan angin begitu kencang hingga mengoyangkan ruangan itu dan mematikan lilin yang bernama “ Lilin Cinta “. Tanpa disadari, anak kecil itu berteriak meminta pertolongan. Namun sangat disayangkan, tak seorang pun mendegar jeritan bocah itu. Kegelisahan bercampur putus asa menyelimuti pikiran dan jiwa anak kecil itu karena hanya tersisa satu lilin yang cahanya sangat redup untuk ukuran ruangan itu. Tiba-tiba terdengar suara dari arah lilin yang masih setia memberikan cahayanya. Berlahan Anak itu bangit dari duduknya dan mendekatkan telingahnya ke lilin itu.

Lalu lilin itu berkata “ hai nak, Janganlah enkau menangis, takut atau putus asa. Kematian Lilin Perdamaian, Lilin Iman dan Lilin Cinta bukanlah sesuatu yang harus kamu resahkan atau takutkan. Sekarang, kau ambil aku dan dekatkan aku pada ketiga lilin yang telah padam itu, maka engkau akan melihat ketiganya menerangi ruangan ini”

Dengan jiwa yang penasaran, anak kecil itu bertanya, “ wahai lilin keempat, siakah dirimu?” sang Lilin pun menjawab: “ akulah Lilin Harapan! Yang denganku, perdamaian, Iman dan cinta akan menyala dan menerangi kegelapan hidup ini”.

Tulisan ini adalah halusinasi. Saya terinspirasi dari salah satu kisah yang diapload teman di facebook. Kisah itu sungguh menarik sehingga pada saat membacanya, saya seolah berada dalam dunia Halusinasi. Dan dari situlah tulisan ini lahir.

ada satu pesan yang termuat dalam tulisan ini, silahkan temukan pesan tersebut dan coba kaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

BERGABUNGDENGAN PERCAKAPAN

0 komentar:

Post a Comment

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D