Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Wahai Malaikat, Kutitipkan Surat Buat Ayah

Kala bayangmu mencekam. Raut wajahmu nampak menghantui. Pikiran menembus lorong-lorong waktu, menjelajahi memori masa lalu. Tetesan air mata penyesalan membasahi pipih, lantunan doa menembus arsy menarik perhatian malaikat. Tak ada satu pun kata yang keluar dari lisan kecuali permohonan maaf untuk Ayah. Lelaki tangguh yang mengorbankan jiwa dan raganya hanya untuk kesejahteraan keluarga kecilnya.

Ketika fajar menyapa penduduk bumi,  engkau bergegas meninggalkan rumah, berkeliaran dengan suasana tak menentu. Dingin dan sengatan matahari yang seakan memorak-porandakan kulit, bukan penghambat untuk mendapatkan sesuap nasi. Istri dan anakmu bagaikan api yang setiap saat membakar kemalasan menjadi Semangat.

Setiap malam engkau melakukan berbagai hal hanya untuk melihat pancaran senyuman dari raut wajah anak-anakmu. “ cua-cua dede” yang setiap kali kau nyanyikan masih terngiang di telinga. Nilai-nilai leluhur budaya Dakka yang tertanam kokoh dalam dirimu, kau ajarkan  pada kami dengan lisan dan kau contohkan lewat prilaku.

Mabusung, mapondi sunga’, maririako, dan soro kabu, kosakata itu sering kali kau ucapkan ketika melihat kami melakukan hal buruk dalam kacamata suku Dakka. Baik itu saat Berjalan di hadapan orang dewasa yang sedang bercerita atau mengerjakan sesuatu, atau Membentak ayah dan ibu, kata-kata itu pasti keluar dari lisanmu tanpa perintah dan aba-aba terlebih dahulu.

Ayah! Maafkan anakmu ini yang belum bisa meninggikan harkat martabat keluarga. Maafkan anakmu yang terkadang ditanya “ kamu suku apa?” lalu menjawab “ suku Mandar” atau “ suku Bugis”. Maafkan anakmu yang lebih Fasih menggunakan bahasa lain ketimbang bahasa ayah. Padahal sangat jelas, dalam diri kami mengalir dara-dara Todakka bukan suku lain. Sekali lagi maafkan anakmu yang telah melukai hatimu. 

Penulis: Hermawati
Bimbingan Jurnalistik
Dimuat juga di www.dakkaa.wordpress.com 

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

BERGABUNGDENGAN PERCAKAPAN

0 komentar:

Post a Comment

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D