Rindu Ayah
Alam seakan tak tahu bahwa malam itu akan
ada duka yang menggetarkan seluruh tubuh. Isak tangis akan membahana hingga
angkasa mengundang malaikat menyaksikan kesedihan yang tertahankan.
Malam itu, ketika suasana penuh keceriaan dan kebahagiaan, tiba-tiba HP Yuli berdering.
ternyata salah seorang keluarga di kampung halaman mengabari bahwa sang ayah
tercinta meninggal dunia
Kebahagiaan yang baru saja
menyelimuti diri, pergi tanpa pamit. Tanpa undangan, Kedukaan datang
menghampiri menggantikan kebahagiaan. Sahabat dan keluarga hanya bisa berkata “
sabar Yul, segala sesuatu akan kembali padanya”.
Sesampainya dI kampung halaman, dari kejauhan
Yuli melihat banyak orang-orang berkumpul. Kain putih bertuliskan nama sang
ayah tercinta, tepa berada tengah jalan depan rumahnya. Seketika itu, ia
berlari sekencang-kencangnya menghampiri keruman orang itu.
Tak ada lagi senyuman yang menghiasi
wajah Yuli. Yang ada hanyalah tetesan air mata. Baru kali ini, ia merasakan
kesedihan yang sangat dahsyat yang belum
pernah ia rasakan sebelumnya.
Sang ayah yang biasa menyambutnya dengan senyuman kini
berganti jasad kaku tak berdaya yang terbungkus kain kafan. Ibu dan kedua adik
laki-lakinya yang duduk samping jenazah langsung memeluk Yuli yang menangis histeris dan nyaris tak
sadarkan diri,kerabat pun berdatangan memberi kekuatan.
Selang berapa menit, beberapa orang menghampiri
jenazah tersebut lalu membawanya ke Lubang yang baru saja dibuat. Yuli, bunda
dan kedua adiknya pun mengantar sang ayah menuju peristirahatan terakhirnya.
Tangis Yuli dan keluarganya pun kembali pecah saat tumpukan tanah perlahan
menimbun jasad sang ayah tercinta seolah tdk ingin berpisah dengan orang
yang ia cintai untuk selama-lamanya.
Setelah liang lahat tertutup penuh
dan para pelayat meninggalkan pemakaman itu, Yuli seolah enggan meninggalkan
makam ayahnya.
Hari hari pun berlalu dan kesedihan
pun berlahan mulai sirna seiring berjalanya waktu. Beberapa tahun kemudian Yuli
berumah tangga dan kini menemukan sosok pengganti sang ayah yang yang sangat
mencintainya.
Sang adik pun perlahan sudah mulai
menemukan kehidupannya masing-masing. ada yang diterima di sebuah perusahaan
terbesar di Indonesia dan ada juga yang sukses menjadi seorang pengusaha. Sang
ibu percinta di tinggal sendiri di kampung halaman.
Yuli dan saudaranya tidak melupakan
kewajibannya untuk menafkahi ibunda tercinta. sampai suatu waktu tiga
bersaudara itu pun balik ke kampung halaman. merayakan hari raya idul fitri
bersama sang ibunda tercinta. Suasana kehangatan dan penuh kebahagiaan pun
terjadi di antara mereka. Tak ada lagi air mata kesedihan yang ada hanya tawa bahagia.
dimuat juga di www.dakkaa.wordpress.com
Penulis: Rahmayani
Bimbingan Jurnalistikdimuat juga di www.dakkaa.wordpress.com
PENULIS
Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas
0 komentar:
Post a Comment
Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D