Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Rindu Ayah

Alam seakan tak tahu bahwa malam itu akan ada duka yang menggetarkan seluruh tubuh. Isak tangis akan membahana hingga angkasa mengundang malaikat menyaksikan kesedihan yang tertahankan.

Malam itu, ketika suasana  penuh keceriaan  dan kebahagiaan, tiba-tiba HP Yuli berdering. ternyata salah seorang keluarga di kampung halaman mengabari bahwa sang ayah tercinta meninggal dunia
Kebahagiaan yang baru saja menyelimuti diri, pergi tanpa pamit. Tanpa undangan, Kedukaan datang menghampiri menggantikan kebahagiaan. Sahabat dan keluarga hanya bisa berkata “ sabar Yul, segala sesuatu akan kembali padanya”.

Sesampainya dI kampung halaman, dari kejauhan Yuli melihat banyak orang-orang berkumpul. Kain putih bertuliskan nama sang ayah tercinta, tepa berada tengah jalan depan rumahnya. Seketika itu, ia berlari sekencang-kencangnya menghampiri keruman orang itu.

Tak ada lagi senyuman yang menghiasi wajah Yuli. Yang ada hanyalah tetesan air mata. Baru kali ini, ia merasakan kesedihan yang sangat dahsyat yang  belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Sang ayah yang  biasa menyambutnya dengan senyuman kini berganti jasad kaku tak berdaya yang terbungkus kain kafan. Ibu dan kedua adik laki-lakinya yang duduk samping jenazah langsung memeluk Yuli  yang menangis histeris dan nyaris tak sadarkan diri,kerabat pun berdatangan memberi kekuatan.

Selang berapa menit, beberapa orang menghampiri jenazah tersebut lalu membawanya ke Lubang yang baru saja dibuat. Yuli, bunda dan kedua adiknya pun mengantar sang ayah menuju peristirahatan terakhirnya. Tangis Yuli dan keluarganya pun kembali pecah saat tumpukan tanah perlahan menimbun jasad sang ayah tercinta seolah tdk ingin berpisah dengan orang yang  ia cintai untuk selama-lamanya.

Setelah liang lahat tertutup penuh dan para pelayat meninggalkan pemakaman itu, Yuli seolah enggan meninggalkan makam ayahnya.

Hari hari pun berlalu dan kesedihan pun berlahan mulai sirna seiring berjalanya waktu. Beberapa tahun kemudian Yuli berumah tangga dan kini menemukan sosok pengganti sang ayah yang yang sangat mencintainya.

Sang adik pun perlahan sudah mulai menemukan kehidupannya masing-masing. ada yang diterima di sebuah perusahaan terbesar di Indonesia dan ada juga yang sukses menjadi seorang pengusaha. Sang ibu percinta di tinggal sendiri di kampung halaman.

Yuli dan saudaranya tidak melupakan kewajibannya untuk menafkahi ibunda tercinta. sampai suatu waktu tiga bersaudara itu pun balik ke kampung halaman. merayakan hari raya idul fitri bersama sang ibunda tercinta. Suasana kehangatan dan penuh kebahagiaan pun terjadi di antara mereka. Tak ada lagi air mata kesedihan yang ada hanya  tawa bahagia.

Penulis: Rahmayani
Bimbingan Jurnalistik
dimuat juga di www.dakkaa.wordpress.com

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

BERGABUNGDENGAN PERCAKAPAN

0 komentar:

Post a Comment

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D