Hello

Welcome To My Blog

MISBAHUDDIN HASAN
Semoga Tulisan di Blog ini Bermanfaat Bagi Anda

Recent

Pernikahan itu apa bukan siapa


Penapancasila.top- Pernikahan sebagai langkah awal meniti jalan menuju muara cinta ilahia menjadi salah satu hal yang diidam-idamkan para pecinta sejati. Tak ada satupun yang mengklaim dirinya sebagai seorang pecinta yang tidak menginkinkan hal tersebut, karena dipandang sebagai bentuk kesempurnaan. Kita berlomba-lomba melakukan kebaikan hanya untuk meraih kesempurnaan. Tapi sangat disayangkan, Pernikahan yang dipandang sebagai proses penyempurnaan 2/3 agama, menjadi salah satu hal yang menakutkan.

Aneh sungguh aneh, ketika kita hanya asyik dalam kesendirian. Makan, minum, mencuci, dan tidur, hanya ditemani piring, gelas, dan bantal guling. Padahal kita memahami bahwa makan sendiri itu hukumnya makru. Tapi kita tetap saja larut dalam kesendirian. Ya, Entah penyakit apa yang telah bersemayam dalam diri.

Terkadang kita dihantui rasa takut untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Dengan alasan, belum punya pekerjaanlah, tidak ada uang panailah, dan berbagai macam alasan yang tidak masuk akal. Kita harus memahami bahwa Pernikahan itu tidak berbicara tentang siapa tapi berbicara apa. Ketika uang panai dan pekerjaan yang menjadi alasan takut menikah maka yakinlah kita masih terjebak pada wilayah siapa.

Tak dapat dipungkiri bahwa masalah terbesar yang dihadapi para pria bujangan hari ini adalah uang panai. Sekarang, uang panai harus sesuai dengan derajat orang. Ketika ia keturunan andi, maka minimal 100 juta bahkan ada yang 350 juta. Kalau S1, paling sedikit 50 juta, dan kalau tidak memiliki gelar, minimal 20 juta. Tapi, kita tidak boleh menjadikan masalah tersebut sebagai alasan untuk tidak menikah. Kalau seandainya kita punya calon, lalu orang tuanya minta minimal 20 juta, dan kita tidak mampu memenuhi permintaan tersebut, maka kita harus berusaha meyakinkan sang wanita. Kalau pun tidak bisa, ya cari calon lain. Masih banyak wanita yang siap menikah dibawah 20 juta. Karena pernikahan tidak hanya dikhususkan bagi orang-orang tertentu.

Adapun masalah pekerjaan setelah menikah untuk menghidupi sang istri bukanlah sesuatu yang layak untuk dijadikan alasan karena tuhan sendiri yang berjanji untuk memberikan rezeki pada hambanya yang telah menikah. Sebagaimana yang terdapat dalam surah An-Nur ayat 32. Dan, kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan, Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.

Maka dari itu, tidak ada alasan bagi lelaki yang lanjut usia untuk tidak bergegas memulai perjalanannya menuju lautan cinta sang maha cinta.

Share this:

PENULIS

Pemuda sapaan Misbah. Kini aktif di berbagai lembaga pendidikan. Sembari menjalani kehidupan sebagai seorang Mahasiswa, juga sebagai penulis lepas

BERGABUNGDENGAN PERCAKAPAN

0 komentar:

Post a Comment

Salam Cinta
NB:
Berkomentarlah dengan bijak
Selamat berkomentar...... :D